ABU NAWAS DAN WAHABI


Wahabi 1: “Jangan melakukan suatu ibadah yang nggak ada contoh dari Rasulullah Saw.!”
Abu Nawas: “Kalo gitu jangan ente dengerin kutbah Jum’at dengan Bahasa Indonesia.”
Wahabi 2: “Semua amalan itu tertolak kalau nggak ada contoh dari Rasulullah!”
Abu Nawas: “Kalo gitu ente jangan lakukan shalat Tarawih sebulan penuh di mesjid.”
Wahabi 3: “Islam itu sudah sempurna nggak perlu ditambah-tambah lagi!”
Abu Nawas: “Kalo gitu nggak usah banyak omong, Islam kan sudah sempurna nggak perlu lagi ditambah-tambahi ajaran aneh Wahabi.”
Wahabi 4: “Kubah kuburan wali harus dirubuhkan karena berpotensi syirik disembah-sembah!”
Abu Nawas: “Kenapa hanya kubah kuburan doang
yang dirubuhkan, sekalian aja tebang semua pohon di dunia, ratakan gunung-gunung, goa- goa, laut, semuanya juga berpotensi syirik.”
Wahabi 5: “Tassawuf itu ajaran baru karena Rasulullah nggak pernah menyebut sufi!”
Abu Nawas: “Kalau gitu nggak usah belajar hadits karena istilah-istilah muhaddits pun Rasulullah gak pernah sebut.”
Wahabi 6: “Jangan percaya ulama, ulama itu nggak ada yang maksum yang maksum cuma Rasulullah!”
Abu Nawas: “Kalau gitu nggak usah pakai hadits karena semua hadits diriwayatkan para ulama.”
Wahabi 7: “Maulid itu bid’ah nggak boleh dilakukan!”
Abu Nawas: “Kalau gitu besok anak ente lahir nggak usah senyum senang karena itu bagian dari perayaan kelahiran.”
Wahabi 8: “Indonesia ini negara thaghut!”
Abu Nawas: “Kalau gitu nggak usah tinggal di Indonesia.”
Wahabi 9: “Aqidah Asy’ariyyah itu sesat!”
Abu Nawas: “Kalau gitu nggak usah pakai kitab Ibnu Hajar al-Asqalani.”
Wahabi 10: “Imam Syafi’i itu nggak maksum!”
Abu Nawas: “Apa lagi antum.”