Hikaru No Go Movie - Road to Hokuto Cup Subtitle Indonesia

Hikaru No Go Movie - Road to Hokuto Cup Subtitle Indonesia


Hikaru mendapat panggilan telepon yang memintanya untuk ikut serta dalam kompetisi turnamen junior Jepang, Cina dan Korea tapi dia tahu dia harus ikut dalam turnament awal untuk menjadi salah satu dari tiga kontestan Jepang.

Setelah mendiskusikan hal ini dengan Akira, Ia mengetahui bahwa Akira telah dipilih untuk turnamen dan tidak ikut serta dalam penyisihan awal. Hikaru kemudian memutuskan untuk tidak mengikuti Rental Go Akira sampai ia mendapat tempatnya di Jepang dengan Akira dan dia mungkin memiliki penantang baru, dalam pemain yang menjajikan dari Institute Go Kansai.
Read More

Hikaru No Go 7

Hikaru No Go 7

Nama-nama ditulis dalam format Barat (nama depan sebelum nama keluarga) kecuali untuk Fujiwara-no-Sai.
  • Hikaru Shindo (進藤 ヒカル Shindō Hikaru) - Tokoh utama yang dibantu Sai.
  • Fujiwara-no-Sai (藤原佐為) - Hantu yang tidak dapat berhenti bermain Go dan guru Hikaru Shindo. Sai ingin dapat memainkan 'langkah terhebat' nya.
  • Akari Fujisaki (藤崎 あかり) - Teman kecil Hikaru. Dia juga ikut belajar bermain Go ketika Hikaru menjadi tertarik dan kemudian bergabung dengan grup Go SMP Haze.
  • Akira Toya (塔矢 アキラ Tōya Akira) - Rival terbesar Hikaru dan pelajar SMP Kaiō. Akira sudah merupakan seorang pemain yang hebat ketika Hikaru mulai bermain pertama kalinya dan dikejutkan kemampuan Hikaru yang kelihatnnya mustahil.
  • Yuki Mitani (三谷 祐輝 Mitani Yūki) - Seorang pemain di Klub Go SMP Haze yang berhasil mengatasi kebiasaan curangnya.
  • Tetsuo Kaga (加賀 鉄男) - Ketua klub shogi (catur Jepang) SMP Haze. Kaga membenci permainan Go karena dia lebih menyukai Shogi dan karena Toya lebih hebat daripadanya. Meskipun begitu, kadang-kadang dia masih bermain Go agar kemampuannya tidak menurun.
  • Kimihiro Tsutsui (筒井 公宏) - Seorang kutu buku optimis yang bergantung pada buku strategi. Dia juga merupakan pendiri klub Go SMP Haze.
  • Toya Meijin (塔矢 名人 Tōya Meijin) - Ayah Akira Toya. Nama aslinya adalah Koyo Toya (塔矢 行洋 Tōya Kōyō); Meijin merupakan gelar yang dia peroleh setelah mengalahkan pemain-pemain Go terhebat di Jepang.
  • Yoshitaka Waya (和谷 義高 Waya Yoshitaka) - "Kakak kelas" Hikaru.
  • Shinichiro Isumi (伊角 慎一郎 Isumi Shin'ichirō) - Insei yang sering meragukan dirinya sendiri ketika menghadapi ujian.
  • Singgih Tamvan (倉田厚 Kurata Atsushi) - Seorang Pemain Go profesional Jepang yang memiliki insting yang tajam dalam bermain Go, ia juga salah satu orang yang menyadari bakat Hikaru dalam bermain Go.
Read More

Hikaru No Go 2

Hikaru No Go 2

Hikaru akhirnya berteman dengan Sai, hantu masa lalu, yang mesih mempunyai keinginan kuat akan permainan catur IGO
Read More

Hikaru No Go - Episode 01

Hikaru No Go - Episode 01

Hikaru's Go (Hikaru no Go, ヒカルの碁) adalah sebuah judul manga dan anime populer dari Jepang. Kisahnya bercerita seputar sejenis permainan papan, Go dan ditulis oleh Yumi Hotta serta digambar oleh Takeshi Obata.

Diterbitkan pertama kali di Jepang pada 1998, Hikaru no Go telah meraih kesuksesan yang besar, dan mengakibatkan permainan Go digemari secara besar-besaran. Kisah ini diterbitkan dalam 23 jilid buku yang berisi 189 bab serta 11 "omake". Seri anime nya terdiri dari 75 episode - masing-masing setengah jam , disertai episode khusus untuk Tahun Baru 2003 dan 2004
Read More

punya darah Golongan O, kelebihan dan kekurangannya

punya darah Golongan O, kelebihan dan kekurangannya
Orang-orang dengan golongan darah O adalah orang yang istimewa, karena mereka bisa mendonorkan darahnya ke semua golongan darah lain, namun orang-orang dengan golongan darah O cuma bisa menerima darah dari sesama golongannya.

Orang-orang bergolongan darah O, senantiasa terlihat menonjol diantara yang lain. Mereka mempunyai jiwa kepemimpinan, proaktif, energik serta mempunyai kemampuan untuk selalu terus fokus. Mereka juga cenderung sangatlah kuat serta produktif.

Di Jepang, orang-orang bergolongan darah O senantiasa dikaitkan dengan jenis ciri-ciri tertentu. Waktu lakukan wawancara kerja, pewawancara sering menanyakan apa golongan darah mereka.


Orang-orang dengan kelompok darah O digambarkan sebagai orang yang bertanggung jawab, berkomitmen, terorganisir, fokus, teliti serta praktis. Mereka juga diakui lebih pintar serta lebih baik dari pakar logika. Hal semacam ini karena nenek moyang mereka yaitu seorang pemburu, yang senantiasa akurat dalam memperkirakan serta mengamati lingkungan sekitar untuk dapat bertahan hidup.

Lalu, apakah orang-orang yang mempunyai golongan darah O mempunyai kelemahan? Ya, sudah pasti ada, karena tidak ada manusia yang sempurna didunia ini. Orang bergolongan darah O lebih rentan pada penyakit spesifik, seperti maag, disfungsi tiroid, rendahnya tingkat hormon tiroid serta kekurangan yodium. Disfungsi tersebut bisa menyebabkan efek samping, seperti kelebihan berat badan serta retensi air.

Ketika sedang stres mereka dapat sangatlah marah, jadi hiperaktif serta impulsif. Pola makan yang jelek, kurang olahraga, lakukan kebiasaan tak sehat serta kecenderungan untuk stres bikin mereka rawan alami sistem metabolisme yang berbahaya, seperti resistensi insulin, memperlambat kesibukan kelenjar tiroid serta obesitas.

Mereka juga memiliki tingkat lebih tinggi asam lambung di banding golongan darah yang lain, mempunyai kondisi perut yang sensitif serta rentan menderita ulkus. Orang-orang dengan kelompok darah O, mesti hindari cafein serta alkohol. Cafein sangatlah berbahaya untuk mereka karena bisa meningkatkan adrenalin, yang memanglah telah tinggi pada orang-orang bergolongan darah itu. Orang-orang bergolongan darah O disarankan untuk melakukan aktivitas fisik, setidaknya 3-4 kali seminggu.

Sumber : Cuisine and Health, http://7mediakita.blogspot.co.id/2016/01/bergolongan-darah-o-wajib-baca-ini.html?spref=fb
Read More

7 KUNCI KEBAHAGIAAN"

7 KUNCI KEBAHAGIAAN"
Menurut Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA, .7 Kunci Kebahagiaan adalah :

1. Jangan membenci siapapun, walau ada yangmenyalahi hakmu.
2. Jangan pernah bersedih secara berlebihan,sekalipun problem memuncak.
3. Hiduplah dalam kesederhanaan sekalipunserba ada.
4. Berbuatlah kebaikan sekalipun banyakmusibah.
5. Perbanyaklah memberi walaupun anda sedang susah.
6. Tersenyumlah walaupun hatimu sedang menangis.
7. Jangan memutus doa untuk saudara mukmin.
.
Read More

sejarah tahu

sejarah tahu

ORANG-orang Tionghoa datang ke Nusantara dengan membawa keterampilan kulinernya. Salah satu makanan yang paling awal diperkenalkan adalah tahu.
Sejarawan JJ Rizal mengungkapkan bahwa pada abad ke-10 orang-orang Tionghoa telah menyajikan tahu di Nusantara, meskipun terbatas di kalangan elite. “Jadi tahu lebih tua daripada tempe dilihat dari masa mulai produksinya,” kata Rizal.

Menurut Suryatini N. Ganie dalam Dapur Naga di Indonesia, tahu mempunyai sejarah panjang di Tiongkok, tempat asalnya sejak 3.000 tahun lalu. Teknologi pembuatan tahu secara cepat menyebar ke Jepang, Korea, dan Asia Tenggara. Tetapi, kapan tahu mulai hadir di Nusantara tidak dapat ditentukan waktunya dengan tepat. Namun, orang Kediri mengklaim sebagai kota pertama di Nusantara yang mengenal tahu, yang dibawa tentara Kubilai Khan pada tahun 1292.
“Saat mengunjungi Kediri,” tulis Suryatini, “kami mendapati tempat berlabuhnya jung-jung Mongol di kota itu sampai hari ini masih disebut dengan Jung Biru. Armada ini mempunyai jung-jung khusus untuk mengurus makanan tentara, termasuk satu yang khusus untuk menyimpan kacang kedelai dan membuat tahu.”
Kata tahu sendiri, menurut Hieronymus Budi Santoso, berasal dari bahasa Tionghoa, yakni: tao-hu atau teu-hu. Suku kata tao/teu berarti kacang kedelai, sedangkan hu berarti hancur menjadi bubur.
“Dengan demikian secara harfiah, tahu adalah makanan yang bahan bakunya kedelai yang dihancurkan menjadi bubur,” tulis Hieronymus dalam Teknologi Tepat Guna Pembuatan Tempe dan Tahu Kedelai.
Pada abad ke-19, orang-orang Jawa dilanda krisis gizi yang luar biasa akibat penerapan sistem cultuurstelsel (Tanam Paksa). Hasil bumi dikuras untuk kepentingan kolonial sampai mereka sendiri kesulitan untuk makan. Saat itulah tahu muncul sebagai pangan alternatif.
“Menurut sejarawan Onghokham,” ungkap Rizal, “tahu bersama tempe, menjadi penyelamat orang-orang Jawa dari masa krisis asupan gizi.”

Sampai sekarang, tahu menjadi makanan penting bagi orang Indonesia. Cara penyajiannnya di tiap wilayah pun bervariasi. Meski begitu, ia tetap menjadi pangan yang populer dan dapat dinikmati kapan saja

sumber : http://historia.id/kuliner/sejarah-tahu-tahu-sejarah
Read More

terasi

terasi

HENRY O. Forbes, naturalis Skotlandia, menjelajahi Nusantara antara 1878-1883. Suatu hari, pada Minggu pagi, dia terlambat bangun di pondokannya di daerah Genteng, Lebak (sekarang, Bojong Genteng, Cijaku, Lebak, Banten). Dia terusik oleh bau busuk yang menyengat.
Mulanya dia mengira daging unggasnya mulai membusuk. Namun, setelah diperiksa, daging itu baik-baik saja. Dia lalu memeriksa sekeliling pondokan, mungkin ada bangkai hewan. Akhirnya, dia menemukan sumber bau busuk itu di dapur: sebuah benda padat terbungkus rapat daun pisang.
“Ya ampun, apakah ini?” tanya Forbes kepada pelayannya, sambil menyentuh benda itu hati-hati.
“Oh! Tuan, itu trassi!”
“Trassi? Demi Tuhan, apa itu trassi?”
“Enak untuk dimakan, Tuan, terutama direbus.”
“Apakah saya sudah memakannya selama ini?”
“Tentu saja, Tuan. Itu enak sekali.”
“Kamu orang bodoh! Apakah kamu ingin meracuni saya dan membunuh dirimu sendiri?”
“Biar saya terkena gondok, Tuan, tetapi makanan itu memang enak sekali!”
Forbes memuat percakapan tersebut dalam A Naturalist’s Wandering in the Eastern Archipelago from 1878 to 1883, masuk dalam antologi Jawa Tempo Doeloe suntingan James R. Rush.
Pelancong Skotlandia lainnya, John Crawfurd, juga mencatat mengenai pengolahan dan penggunaan ikan yang menurutnya aneh tapi umum dilakukan. “Pengolahan ini, dalam bahasa Melayu blachang dan dalam bahasa Jawa disebut trasi, adalah setumpuk ikan kecil, terutama udang, yang telah difermentasi, dan kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. Olahan berbau busuk ini, yang dapat membuat mual bagi orang asing, adalah saus umum di pulau Hindia, lebih umum daripada kecap dari Jepang. Penggunaannya meluas ke setiap negara tropis dari China sampai Bengal (India) ” tulisnya dalam History of the Indian Archipelago, Vol. I (1820).
Namun Crawfurd menunjuk William Dampier, penjelajah dan penulis asal Inggris, sebagai orang yang menjelaskan pengolahan terasi dengan “akurasi yang sempurna”. Dalam A New Voyage Round the World (1688), Dampier menguraikan balachaun adalah komposisi yang berbau kuat namun hidangan yang disukai penduduk asli negeri ini.
Cara membuatnya: campuran udang dan ikan kecil ditambah garam dan air ditumbuk dalam bejana, dan cairan yang keluar jangan dibuang karena masih bisa digunakan. Ikan hasil tumbukan itu disebut balachaun. Sedangkan cairannya disebut nuke-mum, berwarna coklat pucat dan berasa sangat gurih, serta digunakan sebagai saus yang baik untuk unggas, tidak hanya oleh penduduk asli, tetapi juga oleh banyak orang Eropa, yang menganggapnya sama dengan kecap.
“Orang-orang miskin makan balachaun dengan nasi,” tulis Dampier.
Di Cirebon, nuke-mum kemungkinan besar adalah blendrang, perasan air rebon (udang) atau cai rebon. Makanan dari bahan ini disebut petis blendrang. Dari kata cai rebon inilah menjadi Cirebon.
Berdasarkan Babad Cirebon dan Carita Purwaka Caruban Nagari, Cirebon dulunya sebuah dukuh bernama Muara Amparan Jati yang berada di Dukuh Pasambangan, lebih kurang 5 km di sebelah utara Kota Cirebon. Selain membabat belukar untuk dijadikan kebun dan ladang, penduduknya juga mendirikan industri rumahan membuat terasi dan blendrang dengan alat lumpang dan alu batu besar. Lama-kelamaan kegiatan ini terdengar oleh penduduk sekitarnya dari Pasambangan, Rajagaluh dan Palimanan. “Mereka berduyun-duyun datang membeli terasi dan cai rebon/petis blendrang. Sejak itulah dukuh itu disebut orang Dukuh Cirebon, pada tahun 1447,” tulis P.S. Sulendraningrat dalam Sejarah Cirebon.
Menurut Denys Lombard dalam Nusa Jawa Silang Budaya Jilid 3, catatan mengenai terasi tersua dalam Prasasti Karang Bogem tahun 1387 yang dikeluarkan penguasa yang tak disebutkan namanya, tetapi kemungkinan penguasa Lasem. Prasasti ini berhubungan dengan pendirian sebuah “lungguh” di suatu tempat yang disebut Karang Bogem di tepi laut. Dikatakan bahwa tanah itu mencakup satu jung sawah dan setengah jung tanah yang sudah dibuka, tetapi juga tambak-tambak yang ikannya dipakai untuk membuat terasi.
“Dalam teks prasasti tertulis acan, bentuk yang sekarang ditemukan kembali dalam kata blacan yang juga berarti terasi,” tulis Lombard.
Lombard juga mengutip buku F. de Haan berjudul Priangan, De Preanger-regentschappen onder het Nederlansch Bestuur tot 1811, jilid I. F. De Haan menyebut adanya sebuah tanah milik raja kecil (kroondomein) di Pamotan di pantai selatan yang tugasnya membuat terasi untuk keraton (Mataram, red). Bagi Lombard, ini “mengingatkan tanah milik yang disebut pada abad ke-14 dalam Prasasti Karang Bogem.”
Tak semua orang suka terasi, termasuk Forbes. Meski dibujuk, dia tetap membuang terasi ke hutan. Dia mengancam akan menghukum pembantunya jika menemukan lagi terasi di pondokannya. Setelah itu, dia mengetahui bahwa terasi menjadi bumbu penyedap di setiap masakan, lokal maupun Eropa, yang dimakannya sejak datang ke Hindia.
“Sulit bagi saya menerima kenyataan bahwa secara tidak sengaja saya sudah menyantap benda tersebut setiap hari tanpa merasa jijik sedikit pun,” kata Forbes.

sumber : http://historia.id/kuliner/ngeringeri-sedap-terasi
Read More

Sejarah Durian

Sejarah Durian
SEJAK kapan manusia mulai menyantap buah durian (durio zibethinus) atau siapa yang pertama kali menemukan buah durian tak pernah ada fakta sejarah yang pasti mengenai itu. Namun bila pertanyaan diajukan tentang sejak kapan penduduk di Nusantara mengonsumsi durian, maka jawabannya selalu tersedia.
Paling tidak petunjuk tersebut terdapat dalam beberapa relief di candi Borobudur. Dari 2672 panel kisah, beberapa di antaranya menampilkan buah durian yang dijadikan sesembahan buat raja, diperjualbelikan, juga tampak orang-orang yang membawanya bersama buah lain seperti mangga dan manggis.
“Dari relief ini kita bisa tahu bahwa durian sudah dikonsumsi oleh penduduk Nusantara sejak 1300 tahun yang lalu,” kata pakar durian Mohamad Reza Tirtawinata dalam diskusi tentang durian di Serang, Banten tiga pekan lalu. Reza doktor dari Institut Pertanian Bogor, orang penting di balik pendirian taman buah Mekarsari.

Berdasarkan prasasti Kayumwungan bertitimangsa 26 Mei 824, Candi Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga sekira abad ke-8 hingga abad ke-9. Selain durian, buah lain yang juga terdapat dalam relief Borobudur antara lain mangga, pisang, sukun dan manggis.
Catatan mengenai durian di masa lalu lainnya terdapat di dalam laporan perjalanan para penjelajah Eropa abad ke-15. Dalam buku Java Essay: The History and Culture of Southern Country karya Masatoshi Iguchi mengisahkan ekspedisi VOC di wilayah Batavia sampai Bogor pada 1687. Dalam ekspedisi yang dipimpin oleh Pieter Scipio van Ostende itu diketahui telah banyak pohon durian yang tumbuh di sekitar Bogor.
“Jalan dari Parung Angsana ke Cipaku sangat lebar dan dilapisi bebatuan dengan pohon durian yang tumbuh di kedua sisinya,” ujar Pieter seperti dikutip Masatoshi. Parung Angsana kini bernama Tanah Baru yang ada di wilayah utara Bogor.
Namun dari beberapa laporan yang dibuat oleh para penjelajah Eropa itu seringkali masih terdapat kerancuan antara durian dengan sirsak (Annona muricata). Sirsak juga sering disebut sebagai “nangka Belanda” atau “durian Belanda”.
Adalah Georg Eberhard Rumphius seorang ahli botani kelahiran Jerman yang bekerja untuk VOC, yang pertama kali mendeskripsikan durian secara detail dalam laporan penelitianya. Laporan itu kemudian diterbitkan jadi buku pada 1741 dengan judul Herbarium Amboinense.
Dalam penelitiannya di Ambon, Maluku, Rumphius menyaksikan penduduk lokal menggunakan aroma durian untuk menangkap musang. Itulah awal mula dia melihat buah durian dan mencatat nama genus durian sebagai “durio” dalam laporannya. Sejak saat itu nama durian mulai masuk ke dalam khasanah botani dan mengundang perhatian ahli botani Eropa lainnya.
Lantas 33 tahun setelah terbitnya Herbarium Amboinense karya Rumphius, Carl Linnaeus ahli botani dari Swedia menerbitkan buku Systema Vegetabilium yang memasukan nama buah durian dengan nama latin durio zibethinus. Dia melekatkan nama zibethinus di belakang nama genus “durio” untuk mengenang kisah temuan Rumphius di Ambon.
Zibethinus diambil dari zibetto nama musang dalam bahasa latin. Kisah Rumphius tentang orang-orang Ambon yang menggunakan aroma durian untuk menjebak musang itu menginspirasi Linnaeus untuk mengabadikannya pada nama latin durian.
Naturalis Inggris Alfred Russel Wallace yang melakukan penelitian di kepulauan Nusantara, antara lain di Ternate, pada kurun 1848 sampai dengan 1854 juga kepincut pada durian. Ahli ilmu alam yang dinobatkan sebagai peletak dasar teori evolusinya Charles Darwin itu pernah menulis secarik surat untuk rekannya sesama ahli botani, Sir William Jackson Hooker, menyampaikan kekagumannya pada durian.
“Aroma buah yang matang itu belum tentu menyenangkan, walaupun tidak begitu menyengat baunya begitu buah baru jatuh dari pohonnya. Satu-satunya cara untuk menyantap durian yang telah matang sempurna adalah saat buah itu jatuh. Mungkin tidak benar jika mengatakan kalau durian adalah buah yang terbaik dari semua buah-buahan yang ada, terutama karena tak berair berasa masam menyegarkan seperti jeruk (orange), anggur, mangga dan manggis. Tapi sebagai sebuah makanan, kelezatan durian tidak tertandingi. Jika saya harus membuat dua hal yang mewakili kesempurnaan, maka saya akan menobatkan Durian dan Jeruk sebagai raja dan ratu buah-buahan,” tulis Wallace.
Dan tersohorlah buah khas Asia Tenggara yang banyak tumbuh di Indonesia itu sebagai rajanya buah-buahan.

sumber : http://historia.id/kuliner/riwayat-durian-di-nusantara
Read More

Dampak Negatif Sosial Media

Dampak Negatif Sosial Media
Berikut ini adalah dampak negatif sosial media terhadap remaja.

  1. Remaja menjadi kecanduan untuk menggunakan jejaring sosial tanpa tahu waktu. Kebanyakan apabila seorang remaja menggunakan jejaring sosial, mereka bisa saja berjam-jam untuk menggunakannya.
  2. Remaja menjadi malas berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika remaja tersebut terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya. 
  3. Situs jejaring sosial akan membuat remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan di sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan menjadi kurang berempati di dunia nyata. 
  4. Menjadikan seorang remaja menjadi malas belajar karena sering menggunakan jejaring sosial untuk bermain game yang ada di situs tersebut. Facebook menyediakan layanan game yang membuat remaja menjadi kecanduan game. 
  5. Menyebabkan kurangnya sopan santun remaja saat ini. Dengan adanya media sosial, semakin banyak para remaja yang menggunakan bahasa yang tidak sepantasnya. Dan bagi remaja yang masih polos, tentu akan menganggap bahwa bahasa tersebut adalah bahasa modern anak zaman sekarang. 
  6. Bagi remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di situs jejaring sosial. Hal ini membuat mereka semakin sulit untuk membedakan antara berkomunikasi di situs jejaring sosial dan di dunia nyata.
Read More

7 Alasan Seseorang Gemar Menggunakan Media Sosial berikut ini.

7 Alasan Seseorang Gemar Menggunakan Media Sosial berikut ini.
1. Mengikuti Tren Masa Kini
Alasan, Kenapa Seseorang Gemar Menggunakan Media Sosial
Mayoritas masyarakat kita memang sangat up to date terhadap perkembangan yang terjadi. Entah itu di dunia nyata, maupun yang ada di dunia nyata. Apalagi sekarang harga gadget terbilang sangat murah! Hampir semua orang yang tua maupun yang muda bahkan anak-anak bisa terhubung (online) lewat Smartphone atau-pun tablet. Semua serba canggih dan mudah.
So, makin banyak yang ikut-ikutan mencoba hal baru yang sedang booming. Terkadang, bermedia sosial hanya karena tak mau disebut ketinggalan jaman. Pokoknya ikut yang sedang tren. Apa yang sedang populer pasti diikuti. Ada saja alasan untuk online, update dan sangat aktif menggunakan media sosial.

2. Ajang Menjalin Pertemanan
Anda yang sudah lama lost contact dengan kawan lama Anda, bisa lho terhubung kembali melalui media sosial. Cukup ketikkan namanya, jika ia aktif menggunakan media sosial maka Anda bisa menyapanya kembali. Anda juga dapat mengumpulkan teman-teman Anda dengan menggunakan grup khusus sebagai ajang sharing sekaligus reuni. Anda juga dapat bertemu dengan teman-teman baru dari berbagai daerah. Selain itu, media sosial juga menjadi jembatan penghubung idola dengan penggemarnya, pemerintah dengan rakyatnya, serta perusahaan dengan konsumennya.

3. Mengembangkan Toko Online
Toko online (online shop) kian marak di Indonesia. Selain menggunakan website, para pedagang di toko online sering menggunakan media sosial untuk mempromosikan produknya agar bisnisnya makin terdongkrak. Cukup meng-upload produk-produk terbaru, calon pembeli akan datang. Apalagi dengan gambar-gambar yang meyakinkan dan diskon yang menarik, dagangan makin laris manis. Bisa dikatakan, media sosial adalah sarana untuk berpromosi yang mudah dan gratis. Tetapi tentu saja baik pembeli dan penjual harus saling waspada dari tindak penipuan.

4. Berburu Hadiah
Banyak promosi yang dilakukan oleh brand-brand terkenal dengan cara mengadakan kuis yang menawarkan hadiah. Anda pun berkesempatan meraih hadiah tersebut dengan mengikuti syarat-syaratnya. Bagi Anda yang cukup aktif, semakin banyak kesempatan yang Anda miliki.

5. Sarana Membangun Jaringan
Seperti di dunia nyata, Anda-pun bisa bersosialisasi dengan lebih banyak orang lintas daerah bahkan lintas negara. Anda bisa mulai mengikuti beragam komunitas yang sesuai dengan minat Anda. Media sosial bisa mempertemukan Anda dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama. Bagi Anda yang memiliki bisnis, media sosial dapat memperluas jaringan Anda untuk memperoleh customer dari penjuru tanah air bahkan luar negeri.
Satu lagi, kini banyak perusahaan yang merekrut calon karyawannya dengan mengecek langsung media sosialnya. Kepribadian Anda juga tercermin dari akun sosial media Anda lho. Ini akan menjadi bahan pertimbangan apakah Anda diterima atau tidak. So, tulis yang baik-baik saja ya!

6. Telaga Ilmu dan Sumber Informasi
Anda dapat belajar lebih cepat dengan memanfaatkan internet. Banyak media sosial yang memang khusus dibuat untuk memberikan informasi dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi Anda. Anda dapat meng-update berita terbaru yang sedang marak diperbincangkan. Anda-pun dapat berpartisipasi dengan menge-share informasi yang bermanfaat tersebut kepada orang lain.

7. Meng-update Media Sosial Dapat Menghilangkan Stres
Bagi Anda yang memiliki segudang aktivitas, baik itu belajar dan bekerja seringkali mengalami stres dan jenuh. Media sosial adalah salah satu cara ampuh melepas kejenuhan Anda. Anda bisa sharing dengan kawan-kawan Anda, chatting, dan banyak lagi. Meng-update media sosial bisa menghilangkan bosan dan kantuk saat Anda menunggu bus atau saat perjalanan di kereta. Anda mungkin akan sedikit kepo ingin melihat aktivitas teman-teman Anda. Berbagi pengalaman seru lewat juga dapat menghilangkan stres Anda.

Media sosial memang menawarkan segudang layanan yang membuat Anda merasa senang. Namun, gunakanlah secara wajar dan bijak. Jangan sampai keasyikan Anda di media sosial membuat anda lupa waktu, sehingga produktivitas Anda semakin berkurang. Manfaatkanlah sebagai sarana untuk berbagi manfaat dan kebahagiaan. Jangan sampai media sosial hanya digunakan untuk sarana mengeluh, galau dan hal yang tak bermanfaat lainnya.

sumber : http://www.izwie.com/2014/12/7-alasan-kenapa-seseorang-gemar.html
Read More

Nasihat Al-Habib Zein bin Smith Untuk Kedua Orang Tua

Nasihat Al-Habib Zein bin Smith Untuk Kedua Orang Tua

Seharusnya bagi setiap orang tua mendoakan untuk anak-anaknya dan tidak mencaci mereka, Seperti mendoakan untuk anaknya kehancuran, bodoh dan lain sebagainya sekalipun dalam keadaan marah atau payah.
Harusnya  bagi orang tua menghindarinya karena doa orang tua diijabahi Allah swt, lebih-lebih kalau tepat waktu yang di ijabahi Allah SWT, akhirnya mendapatkan penyesalan dan kerugian karena terburu-buru dan mendoakan jelek anaknya.
Berapa banyak cerita bahwasannya orang tua melakukan hal tersebut sehingga anaknya sakit, meninggal, gila dan lain sebagainya dari kejelekan karena sebab doanya orang tua. Wajib atas orang tua selalu mendoakan baik untuk anaknya walaupun dalam keadaan emosi dengan mengatakan kepada mereka seperti : Allah yahdik, Allah yarhamuk, dan lain-lain.
Sehingga tepat dengan waktu yang diijabahi anaknya menjadi beruntung karena sebab doanya.     Di ceritakan oleh ulama’; Seorang datang ke salah satu ulama’ mengadu tentang kejelekan akhlaq dan adab anaknya, ulama’ tersebut bertanya,
“mungkin kamu mendoakan jelek untuknya?”
Lalu seorang tersebut menjawab : ” ya”,
kamu yang merusaknya kata si ulama’ tersebut. Wajib bagi orang tua membantu anaknya agar bisa berbakti kepadanya dan tidak memaksakan untuk mereka dari apa-apa yang tidak mampu mereka kerjakan, berbicara santun dengan mereka dan memanggil dengan kata-kata yang baik, dalam hadits Nabi saw bersabda:
رحم الله والدا اعان ولده على بره قالوا : كيف يارسول الله؟ قال : يقبل احسانه ويتجاوز عن إساءته
” Allah swt merohmati orang tua yang membantu anaknya agar berbakti “,
para sahabat bertanya :
” Bagaimana itu wahai Rosulullah?”
Rasulullah menjawab :
” Menerima kebaikan dan memaafkan kesalahannya.”
“Jagalah, perhatikan, didik anak kalian dengan pendidikan yang baik dan jagalah mereka dari teman yang jelek, Mudah-mudahan Allah menjaga anak-anak kita dari kejelekan.”
Aaamiiin…
Wallahu`alam
Sumber : Al-Habib Zein bin Smith
Read More

Muslim sesungguhnya adalah menyebarkan kedamaian tanpa kekerasan

Muslim sesungguhnya adalah menyebarkan kedamaian tanpa kekerasan
The year was 1996, the place was Los Angeles. Mawlana Shaykh Nazim Al-Haqqani and Mawlana Shaykh Hisham Kabbani made peace between the CRIPs and BLOODS gangs in Los Angeles. These two gangs were at war with each for years. This is a small example of how real Muslims who follow in the footsteps of Prophet Muhammad (pbuh), spread peace in this world and not violence.



Rosululloh Saw. bersabda, “Muslim sejati adalah yang menjaga muslim lainnya dari (keburukan) lisan dan perbuatannya. Dan orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan segala larangan Alloh.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Ini adalah bagian dari akhlak Islam yang agung. Di mana keislaman seseorang tidak hanya dilihat dari ikrar syahadat dan sholatnya, melainkan juga dari bagaimana ia memelihara lisan dan perbuatannya agar tidak menzholimi orang lain. Seorang muslim dipertanyakan keislamannya jika ia masih mengganggu orang lain, masih merugikan dan menyakiti orang lain.
Sesungguhnya Islam jika hadir dalam hati seseorang maka akan tercermin dalam akhlaknya sehari-hari. Islam adalah kedamaian dan keselamatan, maka setiap muslim adalah orang yang memancarkan kedamaian dan keselamatan itu melalui akhlaknya. Sehingga seorang muslim yang sejati akan memiliki akhlak mulia; menjaga, memelihara lingkungan di sekitarnya dari kezholiman dirinya sendiri.
Maka dari itu, muslim yang sejati akan bertetangga dengan rukun, berteman dengan akrab, bermitra dengan penuh tanggungjawab dan rasa amanah. Tidak pernah terbersit dalam hatinya untuk menyakiti atau mengkhianati. Karena baginya berinteraksi dengan orang lain merupakan ladang amal ibadah kepada Alloh Swt.
Read More

resep sirup mangrove

resep sirup mangrove

Bahan                          : 1)  5kg buah pidada
                                      2)  5kg gula
  3)  2 liter air (1liter air untuk 5kg buah pidada dan 1,5liter air untuk 5kg                  gula)
                                      4)  4st asam sitrun atau vanilla dengan daun pandan dan daun suji.
Alat                             : 1)  kompor gas
                                      2)  panci
                                      3)  gelas
Cara membuat          : 1) Setelah isi buah dibersihkan, buah pidada ini kemudian dimasak dengan air hingga mendidih. Perbandingan antara buah dan air adalah sekitar 1 liter air untuk 5 kg buah pidada.
2) Setelah mendidih, buah ditekan-tekan untuk mengeluarkan sarinya. Sari pidada lalu dituangkan ke dalam larutan gula (5 kg gula untuk 1,5 liter air).
3)  Kemudian, aduk sari pidada bersama larutan gula dalam keadaan mendidih. Untuk menambah rasa dan warna, dapat juga ditambahkan asam sitrun (4 sendok teh) atau vanila dengan daun pandan dan daun suji. Jika dicampur es batu, rasa sirup ini makin segar di tenggorokan.

Manfaat dari sirup mangrove: Sirup mangrove ini mengandung vitamin C hingga 76% dan berkhasiat untuk obat batuk, cacingan, hingga bisa dijadikan masker wajah untuk mengurangi jerawat.


Read More

Nabi tidak mengajarkan menuduh bid'ah, kafir, radikal dan teroris. beruntunglah nabinya bukan kelompok pengaku ahlussunnah "takfiri"

Nabi tidak mengajarkan menuduh bid'ah, kafir, radikal dan teroris. beruntunglah nabinya bukan kelompok pengaku ahlussunnah "takfiri"

Sikap Lunak Nabi Saw Terhadap Para Sahabatnya Menjadi Sunnah yang Layak Ditiru dan Diikuti


Tulisan KH Nidhom Subki, Tumpang Malang, yang kami sajikan buat anda ini sangat menarik. Dengan gaya satir, sang Kiyai NU ini menyampaikan cerita berdasar riwayat Hadits-hadits Nabi Saw. Tulisan ini menyoroti saudara-saudara kita yang punya hobi membid’ahkan, mengkafirkan dan memusyrikkan umat Islam. Orang seperti ini biasa disebut sebagai TAKFIRI, yaitu orang yang gemar menganggap kafir sesama muslim. Rasulullah melarang perbuatan keji ini.
Di zaman Nabi Saw, banyak dari Sahabat Nabi yang membuat kreasi sendiri berdasar insiatif sendiri berupa kebaikan terkait ibadah. Misalnya Sayyidina Bilal bin Rabah senantiasa berwudlu dan melakukan shalat setelah wudlu, yang mana hal ini tidak pernah diajarkan Rasulullah Saw. Atau ada juga Sahabat Mu’adz bin Jabal yang merintis cara bermakmum masbuk berdasar inisiatifnya sendiri. Cara Muadz bin Jabal sampai saat ini diikuti oleh seluruh umat Islam.
Nah, dalam tulisannya ini, KH Nidhom Subki menyampaikan lima contoh sahabat yang merintis kebaikan terkait ibadah tidak bedasar ajaran Nabi saw. Yuk, kita baca secara lebih lengkap berikut ini….

Untung Nabinya Bukan Anda!

Untung Nabinya Bukan Anda
Beruntung sekali kita dijadikan ummat Nabi Muhammad SAW. Nabi yang Rouuf, Nabi yang Rohiim. Nabi yang punya misi rahmatan lil ‘alamin. Nabi yang punya prinsip ” Buat Mudah jangan buat sulit!”. “Gembirakan jangan kau takut-takuti”. “Dekati! Jangan buat lari!”. “Yassiru wa laa Tu’assiruu!”, “Bassyiru wa laa tundziru!”
Tak bisa dibayangkan jika Nabinya adalah ANDA, golongan yang punya kebiasaan unik tapi sangat tidak menarik, yaitu membid’ah-bid’ahkan, menyesat-nyesatkan bahkan mengkafir-kafirkan saudaranya sendiri. Coba lihatlah bagaimana Rosulullah SAW memberikan contoh dalam menyikapi hal-hal baru yang tidak beliau ajarkan secara khusus.
Ya …. semua ini, hal-hal baru ini terjadi di zaman Rasulullah SAW. Antara lain:
Pertama;
Bilal bin Robah setiap kali hadats (batal wudlu’) beliau langsung bersuci. Bilal juga selalu sholat dua roka’at setiap selesai wudlu dan sehabis adzan. Hal ini beliau lakukan berdasarkan pemikiran beliau sendiri, inisiatifnya sendiri. Tidak ada petunjuk khusus dari Rosulullah SAW.
Lalu bagaimanakah respon Rosulullah SAW ? Apakah Rosululloh berkata: “Hai Bilal engkau telah membuat kreasi sendiri dalam ibadah. Engkau telah berbuat bid’ah! Engkau telah sesat! Nerakalah tempatmu!”. Apakah Rosulullah SAW berkata seperti itu?
Sama sekali TIDAK, sekali lagi …. TIDAK! Bahkan Rosulullah SAW memuji Bilal, “Engkau mendahuluiku ke surga wahai Bilal!” Nabi Saw Mengaku mendengar langkah terompah Bilal di Surga. (diriwayatkan oleh Atturmudzi di dalam Sunan, al-Hakim dalam al-Mustadrok, al-Bayhaqi dalam Syu’abul Iman).
Beruntung sekali Bilal, karena …… Nabinya bukan ANDA!!!!! …..
Kedua;
Dalam sebuah kisah yang penuh dengan patriotisme, Khubaib bin Adi al-Anshori melakukan sholat dua rokaat sebelum dibunuh oleh orang-orang qurays, hingga akhirnya kematian syahid menjemputnya ditiang salib. Sholat yang dilakukan oleh Khubaib bin Adi ini kemudian menjadi tradisi yang dilakukan oleh para sahabat yang dengan tabah menerima kematian oleh kekejaman orang-orang kafir. (silahkan lihat al-Mu’jamul Kabir Atthabrani, juga diriwayatkan al-Bukhori dan Ahmad)
Sholat dua roka’at yang dilakukan oleh Khubaib muncul dari inisiatifnya sendiri, karena beliau beranggapan sholat adalah ibadah yang paling utama dan mulia. Beliau ingin akhir hayatnya ditutup dengan sholat. Rasulullah SAW tidak pernah memberi petunjuk khusus mengenai hal itu, misalnya Rasulullah SAW memerintahkan “Sholatlah dua roka’at sebelum engkau di bunuh oleh orang-orang kafir!”.
Tidak! Nabi SAW tidak mengajarkannya. Lalu apakah Rasulullah SAW kemudian berkata seperti perkataan ANDA? Apakah Nabi SAW menyesatkan Khubaib sebagaimana ANDA menyesatkan saudara ANDA sendiri? Apakah setelah Nabi mengetahui apa yang dilakukan oleh Khubaib kemudian beliau berkata “Khubaib telah sesat, ia telah berbuat bid’ah!”  Tidak! Sekali lagi Tidak!
Beruntung sekali Khubaib Bin Adi, karena ….. Nabinya bukan ANDA!
Ketiga;
Salah seorang sahabat anshor yang menjadi imam di masjid Quba’, setiap kali selesai membaca surat al-fatihah beliau pasti membaca surat al-ikhlas, baru kemudian beliau membaca surat yang lain. Jadi surat apa pun yang ia baca dalam sholat pasti didahului dengan membaca surat al-ikhlas. Hingga berita ini sampai kepada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bertanya kepada sahabat yang menjadi imam itu, “Apa yang mencegahmu memenuhi permintaan teman-temanmu? Apa yang mendorongmu membaca surat al-ikhlas itu setiap raka’at?” Sahabat itu menjawab, “Sungguh aku mencintai surat itu” Lalu Nabi SAW berkata, “Apa yang kau cintai akan membawamu ke surga”. (lihat Fathul Baari al-Hafidz Ibnu Hajar dalam bab al-jam’u baina suratain fir rok’ati).
Maa Syaa Allah …. inilah Nabiku, inilah Nabi anda … inilah Nabi kita.
Lihatlah! Apakah Nabi langsung melotot seperti ANDA sambil teriak, “SESAT KAU!!”, “BID’AH KAU!”, “Engkau telah membuat hal-hal baru dalam agama, engkau melakukan sesautu yang tidak aku contohkan, yang tidak aku ajarkan!” . “NERAKA TEMPATMU!”.
TIDAK! Sekali lagi TIDAKK! … Maknyesss, Rasulullah SAW berkata: “APA YANG ENGKAU CINTAI MEMBAWAMU KE SURGA”. Clepp … adem!
AH …. beruntung sekali sahabat itu, karena …. NABINYA BUKAN ANDA !!!
Keempat;
Qotadah bin Nu’man, sebagaimana diceritakan al-Hafidh ibn Hajar, setiap malam beliau menghabiskan malamnya dengan mengulang-ulang surat al-ikhlas di dalam sholat hingga masuk waktu subuh. Hal ini kemudian dilaporkan kepada Nabi. Dan bagaimanakah tangapan Nabi? Apakah Nabi akan merespon seperti ANDA? Apakah Nabi mengatakan “jika itu baik pasti aku lebih dulu mengerjakannya!” Apakah Nabi berkata, “Engkau melakukan ibadah tanpa contoh dariku! Ibadahmu sia-sia! Bid’ah Kau! Sesat kau! …. TIDAK! sekali lagi TIDAK! Malah sebaliknya Rasulullah SAW dengan lembut dan motivasi yang tinggi beliau berkata: ”Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggamannya, surat al-Ikhlash itu sebanding dengan sepertiga al-Qur’an.”
Ah …. beruntung sekali sahabat Qotadah bin Nu’man itu, karena …. NABINYA BUKAN ANDA!
Kelima;
Yang ini bahkan hingga sekarang kita lakukan dan dilakukan oleh seluruh umat Islam di seluruh penjuru dunia. Tak terkecuali ANDA yang hobi membid’ahkan.
Sebelum peristiwa ini terjadi, ketika para sahabat ketinggalan shalat jama’ah, mereka akan bertanya sudah raka’at keberapakah Nabi? Kemudian mereka akan takbir dan melakukan gerakan-gerakan yang tertinggal hingga ketika sudah sama gerakan dan raka’atnya baru mereka mengikuti gerakan imam. Sehingga jama’ah terlihat kurang teratur. Ada yang masih berdiri, ada yang masih ruku’, ada yang sujud, dan lain sebagainya. Hingga suatu hari datanglah Mu’adz bin Jabal yang terlambat jama’ah. (diriwayatkan oleh imam Ahmad dan Abu Dawud)
Mu’adz bin Jabal langsung mengikuti gerakan Nabi, dan setelah salam beliau menambah raka’at yang tertinggal. Hal ini dia lakukan semata-mata karena kecintaannya pada Rasulullah SAW. Beliau tidak mau ketinggalan lebih banyak lagi, beliau ingin gerakannya sama dengan gerakan imam, dalam hal ini Rasulullah SAW.
Lalu bagaimanakah Rasulullah SAW menyikapi tindakan Mu’adz bin Jabal tersebut, yang sama sekali belum pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW? Bahkan berbeda dengan sahabat-sahabat yang lain. Apakah Nabi SAW mengatakan seperti perkataan ANDA, ”Engkau melakukan ibadah menurut kreasimu sendiri! Ibadahmu sia-sia! Bid’ah Kau! Sesat kau!
TIDAK! Sekali lagi TIDAK! Bahkan Rasulullah SAW kemudian berkata, ”Sesungguhnya Mu’adz telah membuat satu jalan (cara) baru untuk kalian, lakukanlah seperti yang dilakukan oleh Mu’adz!” Dan hingga sekarang kita melakukan apa yang dilakukan oleh Mu’adz bin Jabal. ALHAMDULILLAH…
Beruntung sekali Mu’adz Bin Jabal karena di setiap gerakan yang dilakukan oleh makmum masbuq mulai saat itu hingga hari qiyamat, Mu’adz bin Jabal mendapat bagian pahalanya, karena dia lah yang memulai cara yang baik itu. Dan beruntung sekali, karena …. Nabinya bukan ANDA!
Sebenarnya masih ada ke enam, ke tujuh, ke delapan … dan seterusnya. Anda bisa mencarinya sendiri, bukankah anda adalah kelompok yang paling ngerti hadits Nabi Kami?
Saudaraku… anda yang ngaku paling ngerti sunnah! Bukankah sikap Nabi SAW di atas juga sunnah? Bukankah perkataan Nabi SAW pada Bilal bin Rabah, Ucapan Nabi SAW pada sahabat Anshar, perkataan Nabi SAW pada Qotadah, perkataan Nabi SAW pada Mu’adz, bukankah ucapan-ucapan seperti itu juga sunnah? Bukankah banyak sunnah-sunnah yang membuat sejuk, membuat tentram, membuat damai, memberi motivasi?
Tapi… entahlah mengapa anda hanya berkutat pada sunnah sekitar celana dan jenggot saja. Anda terlalu serius pada hadits kullu bid’atin dlolalatun hingga lupa ada hadits man sanna sunnatan hasanatan... eh … maaf saya sudah suul adab, menjelaskan sunnah pada antum. Bukankah antum yang lebih faham sunnah?
Tapi … ya sudahlah! teruskan saja membid’ah-bid’ahkan, menyesatkan-nyesatkan, mengkafir-kafirkan. Kami akan tetap bahagia dan terima kasih untuk anda, karena anda kami bisa lebih bersyukur …. KARENA ALHAMDULILLAH, … NABI KAMI BUKAN ANTUM

Oleh: K. H. Nidhom Subki Tumpang Malang
http://www.islam-institute.com/mencontoh-nabi-saw-buat-mudah-jangan-buat-sulit/
Read More

Proses radikalisasi

Proses radikalisasi
Kita mendengar dalam berita heboh beberapa waktu yang lalu bagaimana beberapa orang hilang akibat di “cuci otak” , inilah cara kelompok NII merekrut anggotanya. Sebagai sebuah organisasi tentunya kelompok radikal ataupun kelompok teroris membutuhkan kader untuk melaksanakan berbagai kegiatan mereka, demi mencapai tujuan organisasi.
Radikal
Radikal
Kita melihat bagaimana seseorang yang berpendidikan diputar balikkan pengetahuannya sehingga mendukung suatu paham yang sangat berbeda dengan jalan pikiran seseorang, dan bahkan bisa digunakan sebagai alat – alat untuk melakukan teror. Hebatnya sang perekrut tahu sekali bagaimana tipe orang yang akan direkrutnya, apakah dia sebagai “pencari dana”, “perekrut” atau bahkan “sayap militer” dari kelompoknya. Mereka menggunakan ilmu phsychologie untuk melaksanakan perekrutannya, dan didahului dengan menanamkan ideologi yang “radikal” kepadanya, metode ini dinamakan Radikalisasi. Kelompok seperti ini giat melakukan Radikalisasi di masyarakat untuk mencari kader anggota atau mencari dukungan masyarakat
Saya melihat referensi yang ditulis oleh DR. Petrus Golose dalam bukunya Deradikalisasi Terorisme, Proses terjadinya Radikalisasi yaitu proses penyebaran dan penyerapan pemikiran–pemikiran kelompok radikal termasuk kelompok teroris. Proses radikalisasi ditandai dengan adanya penyebaran pemikiran radikal di masyarakat, sekaligus perekrutan anggota oleh kelompok radikal ataupun kelompok teroris.
Ada beberapa tahapan dari seorang individu dalam proses Radikalisasi :
a) Tahap Perekrutan
Pada tahap ini sebuh organisasi teroris melakukan perekrutan terhadap anggotanya, perekrutan ini berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh organisasi tersebut seperti : umur, agama, tingkat pendidikan, perekonomian, status sosial dan kehidupan sehari – hari dalam masyarakat. Berdasarkan penelitian yang dilakukannya yang terjadi di Indonesia target Radikalisasi yang terjadi di Indonesia mempunyai keragaman sebagai berikut:
1. Mayoritas laki – laki.
2. Usia berkisar antara 16 sampai 35 tahun.
3. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang Islam.
4. Tingkat ekonomi beragam ada yang dari tidak mampu maupun dari keluarga mampu.
5. Tingkat pendidikan rata – rata setingkat SMA atau MAN atau pondok pesantren dan hanya sedikit yang mempunyai
tingkat pendidikan tinggi.
b) Tahap pengindentifikasian diri.
Tahap ini merupakan tahapan terpenting dalam Radikalisasi, yang bertujuan untuk membuat target memiliki krisis identitas hingga berada didalam kondisi yang tidak stabil dan kehilangan identitas diri, caranya mereka dibuat selalu tidak puas akan kondisi ekonomi, sosial dan politik selain itu target dibuat agar tidak kritis.
c) Tahap Indoktrinasi.
Tahap ini target diberikan paham atau ideologi teroris secara intensif, tujuan utama dari tahap ini adalah membuat target menjadi percaya dan yakin sepenuhnya, bahwa ajaran yang ditanamkan kepada mereka merupakan kebenaran mutlak, dan tidak perlu diibantah atau dikritisi lagi.
d) Tahap pengertian Jihad yang disesatkan.
Dalam tahap ini target sudah termasuk kedalam kelompok kecil (sel) dari organisasi radikal atau teroris, akan menerima kewajiban secara pribadi untuk ikut serta dalam Jihad. Tahap ini terdiri dari 4 (empat) tahap yaitu:
1. Komitmen untuk melakukan teror dengan cara Jihad
2. Pesiapan dan pelatihan fisik.
3. Pelatihan mental.
4. Merencanakan serangan teror.
Proses terjadinya Radikalisasi
Proses terjadinya Radikalisasi
Demikian sekilas proses Radikalisasi yang dilakukan kelompok teroris dan kelompok radikal lainnya, sekarang pertanyaannya mampukah anda mempunyai pertahanan diri yang baik sehingga tidak terjebak dalam ideologi radikal ?

sumber : https://reinhardjambi.wordpress.com/2011/05/03/menjadikan-seseorang-menjadi-teroris-proses-radikalisasi/
Read More

5 HAL YANG DIHARAPKAN SUAMI ISTERI

5 HAL YANG DIHARAPKAN SUAMI ISTERI
1. Dipercaya
Suami paling tidak suka jika tidak dipercaya. Daripada bilang, "Awas ya, jangan jelalatan".  Lebih baik do'akan sambil peluk dirinya, "Ya Allah kutitipkan suamiku padaMu. Jaga dirinya  agar tetap semangat menjemput rizki yang Halal."
.
2. Dita'ati
Suami adalah seorang pemimpin keluarga. Ia  menentukan arah kemana keluarga akan dibawa.  Disana akan ada yang mesti diputuskan. Sebuah kekecewaan besar jika keputusan hasil diskusi  kemudian di tengah jalan tak dita'ati. Maka, bermusyawarah, namun serahkan keputusan  pada suami.
.
3. Diapresiasi
Suami pulang basah kuyup bawa roti bakar karena sudah kenyang istri malah cuek, pasti  suami sakit hati. Tak mengapa bohong untuk bahagiakan suami, makanlah roti itu dan katakan  enak sekali.
.
4. Dicintai
"Lelaki ujiannya wanita, Wanita ujiannya harta". Itu kata sang pujangga. Namun percayalah,  seorang suami akan belajar tetap setia saat sang istri mencintai dan berusaha melayani suami  sebaik mungkin. Bukan dengan harapan dibalas.
.
5. Disemangati
Sungguh sebuah kebahagiaan seorang suami, saat diuji kesulitan rizki lalu sang istri  memegang tangannya dan berkata, "Duhai suamiku yang baik, kami lebih kuat menahan  lapar di dunia daripada mesti menanggung akibat di akhirat karena makanan haram yang  masuk ke perut kami. Semangat slalu, aku kan terus mendo'akanmu"
.
Semoga kau jadi sebaik-baik istri bagi suamimu.  Dan semoga para lelaki beruntung mendapatkan  istri solehah bidadari surga. Aamiin
*Boleh di-SHARE*


https://www.facebook.com/groups/1509277626004847/permalink/1668908766708398/
Read More

Contoh Para Sahabat dan Salaf Sholih dalam Bertawassul

Contoh Para Sahabat dan Salaf Sholih dalam Bertawassul

Tawassul Dengan Nabi Saw Ketika Beliau Masih Hidup

Berdo’a dengan metode tawassul juga telah diajarkan oleh Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, diantara sahabat yang berdo’a dengan cara tawassul adalah kisah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al Hakim dan Imam At Tirmidzi.
‘Utsman bin Hunaif mengisahkan bahwa pada suatu ketika ada seorang lelaki buta mengadu kepada Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, ia berkata kepada Rosululloh :
يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّهُ لَيْسَ لِي قَائِدٌ وَقَدْ شَقَّ عليَّ ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ :اِئْتِ الْمِيْضأةَ فَتَوَضَّأْ ثُمَّ صَلِّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ يَا مُحَمَّدُ إِنِّي أَتَوَجَّهُ بِكَ إِلَى رَبِّكَ فَيُجْلِي لِي عَنْ بَصَرِي ، اللَّهُمَّ شَفِّعْهُ فِيَّ وَشَفِّعْنِي فِي نَفْسِي ، قَالَ عُثْمَانُ : فَوَاللهِ مَا تَفَرَّقْنَا وَلَا طَالَ بِنَا الْحَدِيْثُ حَتَّى دَخَلَ الرَّجُلُ وَكَأَنَّهُ لَمْ يَكُنْ بِهِ ضَرَرٌ
“Ya Rosulalloh, sungguh saya tidak memiliki penuntun dan saya merasa berat,” kata laki-laki buta tersebut. Kemudian Rosululloh memerintahkan : “Pergilah ke tempat wudhu dan berwu-dhulah, kemudian sholatlah dua roakaat.”
Selanjutnya laki-laki tersebut berdo’a : “Ya Alloh, sungguh saya memohon kepada-Mu dan bertawassul kepada-Mu dengan Nabi-Mu Muhammad, Nabi rohmat. Wahai Muhammad saya bertawassul denganmu kepada Tuhanmu agar Dia menyembuhkan pandanganku. Ya Alloh, terimalah syafa’atnya untukku dan terimalah syafaatku untuk diriku.”
Utsman (yang meriwayatkan hadits) berkata : “Maka demi Alloh, kami belum bubar dan belum lama obrolan selesai, sampai lelaki buta itu masuk seolah ia belum pernah mengalami kebutaan.”
Imam Al Hakim meriwayatkan hadits diatas dalam Al Mustadrok, dan beliau berkata bahwa hadits tersebut shohih, sedang Imam At Tirmidzi menilai hadits diatas sebagai hadits hasan shohih yang ghorib.
Perlu dicatat, bahwa dalam redaksi hadits tersebut tidak terdapat keterangan bahwa Rosululloh mendo’akan laki-laki tersebut, Rosululloh hanya menyuruhnya berwudhu, kemudian sholat dua roka’at dan mengajari berdo’a sebagaimana dalam hadits diatas.

Tawassul Dengan Nabi Sesudah Wafatnya Beliau

Utsman bin Hunaif Mengajarkan Tawassul
Dalam riwayat Imam At Thobaroni, sahabat ‘Utsman bin Hunaif menuturkan sebuah kisah yang berkaitan dengan hadits diatas:
أَنَّ رَجُلاً كَانَ يَخْتَلِفُ إِلَى عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فِي حَاجَةٍ لَهُ ، وَكَانَ عُثْمَانُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ لَا يَلْتَفِتُ إِلَيْهِ وَلَا يَنْظُرُ فِي حَاجَتِهِ ، فَلَقِيَ الرَّجُلُ عُثْمَانَ بْنَ حُنَيْفٍ فَشَكَا ذَلِكَ إِلَيْهِ ، فَقَالَ لَهُ عُثْمَانُ بْنُ حُنَيْفٍ : اِئْتِ الْمِيْضأةَ فَتَوَضَّأْ ثُمَّ ائْتِ الْمَسْجِدَ فَصَلِّ فيه رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ قُلْ : اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّنَا نَبِيِّ الرَّحْمَةِ يَا مُحَمَّدُ إِنِّي أَتَوَجَّهُ بِكَ إِلَى رَبِّكَ فَيَقْضِي حَاجَتِي . وَتَذْكُرُ حَاجَتَكَ. فَانْطَلَقَ الرَّجُلُ فَصَنَعَ مَا قَالَ لَهُ ، ثُمَّ أَتَى بَابَ عُثْمَانَ فَجَاءَ الْبَوَّابُ حَتَّى أَخَذَ بِيَدِهِ فَأَدْخَلَهُ عَلَى عُثْمَانَ فَأَجْلَسَهُ مَعَهُ عَلَى الطَّنْفَسَةِ وَقَالَ : مَا حَاجَتُكَ ؟ فَذَكَرَ حَاجَتَهُ فَقَضَاهَا لَهُ ، ثُمَّ قَالَ: مَا ذَكَرْتَ حَاجَتَكَ حَتَّى كَانَتْ هَذِهِ السَّاعَةُ ثُمَّ قَالَ: مَا كَانَتْ لَكَ حَاجَةٌ فَائْتِنَا ، ثُمَّ إِنَّ الرَّجُلَ لَمَّا خَرَجَ مِنْ عِنْدِه لَقِيَ عُثْمَانَ بْنَ حُنَيْفٍ وَقَالَ لَهُ : جَزَاكَ اللهُ خَيْراً مَا كَانَ يَنْظُرُ فِي حَاجَتِي وَلَا يَلْتَفِتُ إِلَيَّ حَتَّى كَلَّمْتَهُ فِيَّ ، فَقَالَ عُثْمَانُ بْنُ حُنَيْفٍ: وَاللهِ مَا كَلَّمْتُهُ ، وَلَكِنْ شَهِدْتُ رَسُوْلَ اللهِ وَأَتَاهُ رَجُلٌ ضَرِيْرٌ فَشَكَا إِلَيْهِ ذِهَابَ بَصَرِهِ ، فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ :أَوَ تَصْبِرُ ؟ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّهُ لَيْسَ لِي قَائِدٌ وَقَدْ شَقَّ عليَّ ، فَقَالَ لَهُ النَّبِي :اِئْتِ الْمِيْضأةَ فَتَوَضَّأْ ثُمَّ صَلِّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ ادْعُ بِهَذِهِ الدَّعَوَاتِ ،فَقَالَ عُثْمَانُ بْنُ حُنَيْفٍ: فَوَاللهِ مَا تَفَرَّقْنَا وَلَا طَالَ بِنَا الْحَدِيْثَ حَتَّى دَخَلَ الرَّجُلُ وَكَأَنَّهُ لَمْ يَكُنْ بِهِ ضَرَرٌ قَطُّ
bahwasannya pada masa pemerintahan Kholifah ‘Utsman bin ‘Affan, Seorang lelaki berulang-ulang datang kepada ‘Utsman ibn ‘Affan untuk keperluannya. ‘Utsman sendiri tidak pernah menoleh kepadanya dan tidak mempedulikan keperluannya. Lalu lelaki itu bertemu dengan ‘Utsman ibn Hunaif. Kepada Utsman ibn Hunaif ia mengadukan sikap Utsman ibn ‘Affan kepadanya.
‘Utsman bin Hunaif menyuruh laki-laki tersebut : “Pergilah ke tempat wudlu, lalu masuklah ke masjid untuk sholat dua raka’at. Kemudian bacalah doa’ : Ya Alloh sungguh saya memohon kepada-Mu bertawassul kepada-Mu dengan Nabi-Mu Muhammad, Nabi rahmat. Wahai Muhammad, saya menghadap kepada Tuhanmu denganmu. Maka kabulkanlah keperluanku. ” Dan sebutkanlah keperluanmu.
Lelaki itu pun pergi melaksanakan saran dari Utsman ibn Hunaif. Kemudian ia datang menuju pintu gerbang Utsman ibn Affan yang langsung disambut oleh penjaga pintu. Dengan memegang tangannya, sang penjaga langsung memasukkannya menemui Utsman ibn Affan. Kholifah (Utsman Ibn Affan) kemudian mempersilahkan keduanya duduk di atas permadani bersama dirinya. “Apa keperluanmu?” tanya Kholifah. Lelaki itu pun menyebutkan keperluannya, kemudian Kholifah memenuhinya. “Engkau tidak pernah menyebutkan keperluanmu hingga tiba saat ini.” kata Utsman, “Jika kapan-kapan ada keperluan datanglah kepada saya,” lanjut Utsman Ibn Affan.
Setelah keluar, lelaki itu berjumpa dengan Utsman ibn Hunaif dan menyapanya, ia mengira sebelum dirinya bertemu Kholifah, terlebih dahulu ‘Utsman bin Hunaif telah menemui sang Kholifah guna menyampaikan hajatnya, akan tetapi ‘Utsman bin Hunaif menolak prasangka leleki tersebut, dan berkata : “Demi Alloh, saya tidak pernah berbicara dengan Utsman ibn Affan. Namun aku menyaksikan Rosululloh didatangi seorang lelaki buta yang mengadukan matanya yang buta. “Adakah kamu mau bersabar?” kata Nabi. “Wahai Rosululloh, saya tidak memiliki penuntun dan saya merasa kerepotan,”katanya. Maka Nabi berkata padanya : “Datanglah ke tempat wudlu’ lalu berwudlu’lah kemudian sholatlah dua roka’at. Sesudahnya bacalah do’a ini.” Utsman ibn Hunaif berkata: “Maka demi Alloh, kami belum bubar dan belum lama obrolan selesai, akhirnya lelaki buta itu masuk seolah ia belum pernah mengalami kebutaan.” (HR. At Thobaroni.) Setelah menyebut hadits ini At Thobaroni berkomentar, “Status hadits ini shohih.”

• Umar Ibn Khotthob Bertawassul Dengan Paman Nabi
Pada masa pemerintahan Amirul Mukminin Umar Ibn Khotthhob -rodhiyallohu ‘anhu- penduduk Madinah dilanda paceklik, kemudian Umar Ibn Khotthob memohon kepada Alloh agar diturunkan hujan, dan redaksi do’a yang diucapkan oleh Umar Ibn Khotthob sebagaimana dalam hadits yang diriwayat-kan oleh Imam Bukhori dengan sanad yang bersambung sampai pada Anas bin Malik adalah :
اللَّهُمَّ إِنَّا كُنَّا نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّنَا فَتَسْقِينَا وَإِنَّا نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِعَمِّ نَبِيِّنَا فَاسْقِنَا
“Ya Alloh sesungguhnya kami pernah bertawassul pada-Mu dengan perantara Nabi kami, maka Engkau turunkan hujan pada kami, dan sekarang kami bertawassul pada-Mu dengan perantara paman Nabi kami maka turunkanlah hujan pada kami “. Setelah itu mereka dituruni hujan. (HR. Al Bukhori)

Sayyid Muhammad Ibn Alwi Al Maliki menjelaskan dalam kitabnya Mafaahim Yajibu An Tushohhah ; bahwasannya ‘Umar Ibn Khotthob -rodhiyallohu ‘anhu- bertawassul dengan wasilah Abbas Ibn Abdil Muttholib -rodhiyallohu ‘anhu- karena kedudukannya sebagai paman Nabi, dengan demikian Umar Ibnu Khotthob hakekatnya bertawassul dengan Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam dengan cara paling baik.
Ibnu Abi Syaibah juga meriwayatkan dengan sanad yang shohih sampai kepada Malik Ad Dari (penjaga gudang pada masa pemerintahan Umar Ibn Khotthob) tentang praktek tawassul yang dilakukan oleh seorang sahabat untuk tujuan yang sama, yakni meminta hujan.
أَصَابَ النَّاسَ قَحْطٌ فِي زَمَنِ عُمَرَ فَجَاءَ رَجُلٌ إِلَى قَبْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ اِسْتَسْقِ لِاُمَّتِكَ فَإِنَّهُمْ قَدْ هَلَكُوْا فَأُتِيَ الرَّجُلُ فِي الْمَنَامِ فَقِيْلَ لَهُ اِئْتِ عُمَرَ
Pada masa pemerintahan Umar Ibn Khotthob penduduk Madinah dilanda paceklik, seorang sahabat (bernama Bilal bin Harits Al Muzani sebagaimana riwayat dari Saif) datang ke pusara Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam, ia berkata : “Ya Rosulalloh, mintakanlah hujan untuk ummatmu, sungguh mereka telah mengalami kerusakan.”
Kemudian lelaki tersebut didatangi (Rosululloh) dalam mimpinya dan dikatakan padanya : “Datangilah Umar ! “ (Fathul Bari, vol. 4, hal. 496)
Kisah tawassulnya Bilal bin Harits tersebut, disebutkan lebih lengkap oleh Ibnu Katsir dalam kitabnya Al Bidayah Wan Nihayah.
أَصَابَ النَّاسَ قَحْطٌ فِي زَمَنِ عُمَرَ فَجَاءَ رَجُلٌ إِلَى قَبْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ اِسْتَسْقِ لِاُمَّتِكَ فَإِنَّهُمْ قَدْ هَلَكُوْا فَأَتَاهُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَنَامِ فَقَالَ: اِئْتِ عُمَرَ فَأَقْرِئْهُ مِنِّي السَّلَامَ وَأَخْبِرْهُمْ أَنَّهُمْ مُسْقَوْنَ، وَقُلْ لَهُ: عَلَيْكَ بِالْكَيِّسْ اَلْكَيِّسَ. فَأَتَى الرَّجُلُ فَأَخْبَرَ عُمَرَ ، فَقَالَ : يَارَبِّ ! مَا آلُو إِلَّا مَا عَجزْتُ عَنْهُ .
Pada masa pemerintahan Umar Ibn Khotthob penduduk Madinah dilanda paceklik, seorang sahabat (bernama Bilal bin Harits Al Muzani sebagaimana riwayat dari Saif) datang ke pusara Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam, ia berkata : “Ya Rosulalloh, mintakanlah hujan untuk ummatmu, sungguh mereka telah mengalami kerusakan.”
Kemudian Bilal bin Harits di datangi Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam dalam mimpinya, beliau bersabda : “Datangilah Umar, sampaikan salam dariku kepadanya, kabarkan kepada penduduk bahwa mereka akan diberi hujan, dan katakan kepada Umar: “Tetaplah engkau sebagai orang yang pintar !”
Selanjutnya Bilal bin Harits mendatangi Umar dan menceritakan apa yang dialaminya, Umar pun merespon dengan berdo’a: “Ya Tuhanku, saya tidak menyia-nyiakan kecuali terhadap sesuatu yang saya tidak mampu untuk mengerjakannya.” (Al Bidayah Wan Nihayah, vol. I, hal. 91)
Seandainya apa yang dilakukan oleh Bilal bin Harits Al Muzani tersebut termasuk perbuatan syirik, niscaya Umar Ibn Khotthob –rodhiyallohu ‘anhu- sudah pasti memperingatkannya, akan tetapi faktanya tidak demikian.

Tawassul Dengan Pusara Nabi

Al Imam Al Hafidh Ad Darimi menuturkan sebuah hadits yang sanadnya bersambung sampai kepada Abul Jauza’ Aus Ibn Abdillah, ia berkata :
قُحِطَ أَهْلُ الْمَدِيْنَةِ قَحْطاً شَدِيْداً فَشَكَوْا إِلَى عَائِشَةَ، فقَالَتْ : أُنْظُرُوا قَبْرَ النَّبِيّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاجْعَلُوا مِنْهُ كُوًّا إِلى السًّمَاءِ حَتَّى لَايَكُوْنَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ السًّمَاءِ سَقْفٌ ، قَالَ:فَفَعَلُوا، فَمُطِرْنَا مَطَراً حَتَّى نَبَتَ الْعشْبُ وَسَمِنَتْ الْإِبِلُ (تَفَتَّقَتْ مِنَ الشَّحْمِ فَسُمِيَ عَامُ الفَتْقِ ،وَمَعْنَى كُوًّا أي نَافِذَة).
Penduduk Madinah mengalami paceklik hebat. Kemudian mereka mengadu kepada ‘Aisyah (istri Rosululloh). “Lihatlah kuburan Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam dan buatlah lubang dari tempat itu menghadap ke atas hingga tidak ada penghalang antara kuburan dan langit,” perintah ‘Aisyah.
Abul Jauzaa’ berkata; “Lalu mereka melaksanakan perintah ‘Aisyah. Kemudian hujan turun kepada kami hingga rumput tumbuh dan unta menjadi gemuk (lalu tahun tersebut disebut tahun gemuk).” (HR. Ad Darimi dalam Sunan)
Pembuatan lubang di lokasi kuburan Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam, tidak melihat dari aspek sebuah kuburan, tapi dilihat dari aspek bahwa kuburan itu memuat jasad makhluk paling mulia dan kekasih Alloh. Jadi, kuburan itu menjadi mulia sebab kedekatan agung ini, karenanya kuburan tersebut berhak mendapat keistimewaan yang mulia.
Perlu dicatat, meskipun hadits di atas dinyatakan sebagai hadits mauquf, atau sebatas opini Sayyidah ‘Aisyah –rodhiyallohu ‘anha-, akan tetapi beliau adalah wanita yang mendapat bimbingan langsung dari Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam dan beliau bukanlah orang yang tidak mengetahui makna syirik atau perbuatan yang bisa menyebabkan syirik, terlebih tindakan beliau dilaku-kan di tengah-tengah para Ulama dari kalangan para sahabat di kota Madinah.

• Kisah Al ‘Utbiy
Al Imam Al Hafidh Ibnu Katsir ketika menjelaskan firman Alloh :
وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللهَ تَوَّابًا رَحِيمًا
“Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya, datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Alloh, dan Rosulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Alloh Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS, An Nisaa : 64)
Beliau menuturkan kisah seorang A’robi sebagai berikut :
عن العُتْبي، قال: كُنْتُ جَالِساً عِنْدَ قَبْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَجَاءَ أَعْرَابِيّ فَقَالَ: اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ، سَمِعْتُ اللهَ يَقُوْلُ: { وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللهَ تَوَّابًا رَحِيمًا } وَقَدْ جِئْتُكَ مُسْتَغْفِراً لِذَنْبِي مُسْتَشْفِعًا بِكَ إِلَى رَبِّي ثُمَّ أَنْشَأَ يَقُوْلُ:
Al ‘Utbi (seorang sahabat) bercerita : Suatu ketika saya sedang duduk di samping kuburan Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam. Lalu datanglah seorang A’robi (penduduk pedalaman Arab) kepadanya, kemudian A’robi tersebut berkata : “Assalamu’alaika, wahai Rosulalloh, saya telah mendengar Allah berfirman : “Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya, datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Alloh, dan Rosulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Alloh Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS, An Nisaa : 64)
Dan saya datang kepadamu seraya memohon ampun atas dosaku dan memohon syafaat denganmu kepada Tuhanku.”
Selanjutnya A’robi tersebut mengumandangkan bait-bait syair :
يَا خَيْرَ مَنْ دُفِنَتْ بِالْقَاعِ أَعْظُمُهُ … فَطَابَ مِنْ طِيْبِهِنَّ الْقَاعُ وَالْأَكَمُ …
نَفْسِي الْفِدَاءُ لِقَبْرٍ أَنْتَ سَاكِنُهُ … فِيْهِ الْعَفَافُ وَفِيْهِ الْجُوْدُ وَاْلكَرَمُ …
ثُمَّ انْصَرَفَ الْأَعْرَابِيُّ فَغَلَبَتْنِي عَيْنِي، فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النَّوْمِ فَقَالَ: يَا عُتْبِى، اِلْحَقْ الْأَعْرَابِيَّ فَبَشِّرْهُ أَنَّ اللهَ قَدْ غَفَرَ لَهُ
Wahai orang yang tulang belulangnya dikubur di tanah datar…
Berkat keharumannya, tanah rata dan bukit semerbak mewangi…
Diriku jadi tebusan untuk kuburan yang engkau tinggal di dalamnya…
Di dalam kuburmu terdapat sifat bersih dan kedermawanan…
Kemudian A’robi tadi pergi. Setelah kepergiannya saya (Al ‘Utbi) tertidur dan bermimpi bertemu Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam, beliau berkata: “Kejarlah si A’robi dan berilah kabar gembira bahwa Allah telah mengampuni dosanya.” (Tafsir Ibnu Katsir, vol. 2, hal. 347)
Kisah ini dituturkan pula oleh :
• Al Hafizh An Nawawi dalam kitabnya yang populer Al Adzkaar, hal. 206. Juga dalam Al Majmu’ Syarah Al Muhadzdzab, vol. 8 hal, 274.
• Syaikh Abu Muhammad Ibnu Qudamah juga meriwayatkannya dalam kitabnya Al Mughni vol III hlm. 556.
• Syaikh Abul Faroj ibnu Qudamah dalam kitabnya As Syarhul Kabir vol. 3 hlm. 495
• Syaikh Manshur ibn Yunus Al Bahuti dalam kitabnya yang dikenal dengan nama Kasysyaaful Qinaa’ yang notabene salah satu kitab paling populer dalam madzhab Hanbali vol. V hlm. 30 juga mengutip kisah dalam hadits di atas.
Kisah dengan tema serupa juga dituturkan oleh Imam Al Qurthubi -yang merupakan pilar para Mufassirin (para ulama ahli tafsir)- sebagai berikut :
رَوَى أَبُو صَادِقٍ عَنْ عَلِيٍّ قَالَ: قَدِمَ عَلَيْنَا أَعْرَابِيٌّ بَعْدَ مَا دَفَنَّا رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثَةِ أَيَّامٍ، فَرَمَى بِنَفْسِهِ عَلَى قَبْرِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحْثًا عَلَى رَأْسِهِ مِنْ تُرَابِهِ؛ فَقَالَ: قُلْتَ يَا رَسُوْلَ اللهِ فَسَمِعْنَا قَوْلَكَ، وَوَعَيْتُ عَنِ اللهِ فَوَعَيْنَا عَنْكَ، وَكَانَ فِيْمَا أَنْزَلَ اللهُ عَلَيْكَ {وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ} اَلْآيَةَ، وَقَدْ ظَلَمْتُ نَفْسِي وَجِئْتُكَ تَسْتَغْفِرَ لِي. فَنُوْدِيَ مِنَ الْقَبْرِ أَنَّهُ قَدْ غُفِرَ لَكَ.
Abu Shodiq meriwayatkan dari Ali, ia berkata: “Tiga hari setelah kami mengubur Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam, datang kepadaku seorang a’robi. Ia merebahkan tubuhnya pada kuburan Rosululloh -shollallohu ‘alaihi wasallam- dan menabur-naburkan tanah kuburan di atas kepalanya sambil berkata: “Engkau mengatakan, wahai Rosululloh!, maka kami mendengar sabdamu dan hafal apa yang dari Alloh dan darimu. Dan salah satu ayat yang turun kepadamu adalah: “Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya, datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Alloh, dan Rosulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Alloh Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS, An Nisaa : 64) Saya telah berbuat dzolim kepada diriku sendiri dan saya datang kepadamu untuk memohonkan ampunan untukku.” Kemudian dari arah kubur muncul suara : “Sesungguhnya engkau telah mendapat ampunan.” (Tafsir Al Qurthubi vol.V hlm. 265)
Apapun status kisah diatas, baik ia masuk kategori shohih ataupun dho’if, yang pasti para Ulama telah banyak yang menuturkannya, jika perbuatan si A’robi tersebut dianggap syirik, maka kami bertanya ; Adakah para ulama diatas telah menuturkan kisah yang dapat mendorong pada perbuatan syirik tanpa menyebutkan status hukumnya? Dan bahkan menjadikannya sebagai penguat penjelasannya…. Bagi kami itu hal yang tidak mungkin, mengingat hal itu justru akan menghilangkan kredibilitas karya-karya mereka.

Tawassul Dengan Nabi Disaat Sakit Dan Mengalami Musibah
عَنِ الْهَيْثَمِ بْنِ خَنَسٍ قَالَ : كُنَّا عِنْدَ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا فَخَدِرَتْ رِجْلُهُ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ : أُذْكُرْ أَحَبَّ النَّاسِ إِلَيْكَ ، فَقَالَ : يَا مُحَمَّدُ ، فَكَأَنَّمَا نُشِطَ مِنْ عِقَالٍ .
Dari Al Haitsam ibn Khonas, ia berkata, “Saya berada bersama Abdulloh Ibn Umar -rodhiyallohu ‘anhuma-. Lalu kaki Abdulloh mengalami kram.
“Sebutlah orang yang paling kamu cintai !,” saran seorang lelaki kepadanya. “Yaa Muhammad,” ucap Abdulloh. Maka seolah-olah ia terlepas dari ikatan.
وَعَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ : خَدِرَتْ رِجْلُ رَجُلٍ عِنْدَ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا ، فَقَالَ لَهُ اِبْنُ عَبَّاسٍ: أُذْكُرْ أَحَبَّ النَّاسِ إِلَيْكَ ، فَقَالَ: مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَذَهَبَ خِدْرُهُ.
Dari Mujahid, ia berkata; “Seorang lelaki yang berada dekat Ibnu Abbas -rodhiyallohu ‘anhuma- mengalami kram pada kakinya. “Sebutkan nama orang yang paling kamu cintai,” kata Ibnu Abbas kepadanya.
Lalu lelaki itu menyebut nama Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam, dan akhirnya hilanglah rasa sakit akibat kram pada kakinya.
Hadits diatas disebutkan oleh Ibnu Taimiyyah dalam kitabnya Al Kalimut Thoyyib hlm. 165. Tawassul menggunakan ungkapan “Ya Muhammad” adalah tawassul dalam bentuk panggilan.
Beberapa contoh diatas adalah sebagian bukti sekaligus menjadi dalil praktek tawassul mayoritas kaum muslimin di dunia.


Oleh Ustadz Abu Hilya
Read More

Khasiat Daun Sirih Hijau dan Merah

Khasiat Daun Sirih Hijau dan Merah
Khasiat Daun Sirih -- Saya kira kita semua sudah pernah melihat daun sirih. Dari jaman dulu nenek-nenek kita orang indonesia sangat masyur dengan kebiasaan “nyirih”-nya. Sirih sendiri mempunyai banyak jenis. Ada sirih hijau, merah, dan  hitam. Masing-masing dengan manfaat tidak sama. 
Khasiat Daun Sirih - 
Serupa tetapi tak sama. Sirih sendiri sudah dari sejak lama  digunakan oleh para leluhur kita utk dijadikan pengobatan alternatif yang bisa buat mengobati segala jenis penyakit. Ini jugalah alasan  adanya budaya “nyirih” itu sendiri utk memperkuat gigi serta gusi yg ternyata hasilnya luarbiasa. 
Caranya ialah dgn mencampurkan daun sirih, kapur sirih, pinang, kapulaga, dan  gambir. Lalu, semuanya digulung pada daun sirih serta dikunyah atau digosokkan di gigi sampai warnanya gigi berubah. Sehabis itu, kumur dengan air dan dibuang jangan ditelan. Hasilnya adalah gigi serta gusi yang senantiasa mengagumkan kondisinya. Padahal waktu zaman dahulu belum ada peralatan modern mirip sekarang. 
Perbedaan dari sirih-sirih tersrbut adalah dari warna daun yg dimiliki. Sirih merah mempunyai warna daun yang kemerahan. Sedangkan sirih hijau memiliki warna daun yg hijau segar. Lalu sirih hitam mempunyai daun yg warnanya kehitam-hitaman.
Diantara ketiga jenis sirih tadi, terdapat dua yg paling populer. Daun sirih hijau dan  merah adalah yang paling populer . Di artikel ini akan dibahas 2 jenis sirih saja: sirih hijau dan  sirih merah. 
KHASIAT DAN MANFAAT DAUN SIRIH HIJAU 

Khasiat Daun Sirih - 
Daun sirih hijau mempunyai warna hijau muda terang. Sirih hijau populer dgn nama latin Piper betle, Linn. Sirih hijau termasuk dlm famili Piperaceae. Biasanya Sirih hijau merambat di tumbuhan lain. Akan tetapi, sirih hijau bisa pula merambat pada tanah. 
Sirih hijau kaya akan kandungan minyak atsiri, estragol, fenil propana, kavicol, kavibetol, hidroksikavicol, caryophyllene, cadinene, allylpyrokatekol, cyneole, tanin, diastase, pati, seskuiterpena, terpennena, dan  gula. 
Kandungan minyak atsiri dalam sirih hijau ini dan  beberapa di antaranya manjadikan daun sirih hijau sebagai salah satu antijamur yang paling baik. 
Sirih hijau memiliki manfaat menjadi berikut : 

- Mengobati sakit gigi
- Mengobati keputihan – bentuk mengobati keputihan ini terjadi dikarenakan sirih hijau mempunyai antijamur yg mampu membunuh kuman jahat pada daerah kewanitaan.
- Mengobati gusi bengkak
- Mengobati sariawan
- Obat semprot hama
- Menghilangkan bau mulut tak sedap
- Memperlancar haid
- Mengobati demam berdarah
- Menghilangkan bau badan
- Mengobati eksim dan  penyakit kulit
- Membersihkan mata
- Menghentikan mimisan
- Mengobati asma
- Mengobati diare
- Mengobati luka bakar
- Mengobati radang tenggorokan
- Memperlambat penuaan karena kandungan antioksidan
- Mengusir serangga
- Mengatasi sembelit
- Mengatasi persoalan penafasan
- Mengurangi peradangan
- Mengobati batuk
- Menghilangkan jerawat serta bekas luka
- Mengobati sakit punggung  
MANFAAT DAUN SIRIH MERAH 

Khasiat Daun Sirih - 
Sirih merah sering ditemui di hutan yang tidak terlalu rapat ekosistemnya. Daun Sirih merah kaya akan kandungan  minyak terbang (betiephenol), hidroksikavikol  atsiri, seskuiterpen, pati, kavibetol, allylprokatekol, diastase, tanin, gula dan  zat samak dan  kavikol yg mempunyai daya mematikan kuman, aktioksidasi dan  fungisida, sebagai anti jamur. 
Daun sirih merah memiliki manfaat menjadi berikut : 

- Mengatasi keputihan
- Menghilangkan bau badan
- Mengobati diabetes
- Menghilangkan bau mulut 
Mungkin masih banyak yg belum diketahui tentang sirih merah yang daunnya berbentuk hati pada bagian puncaknya ini. Hal ini dikarenakan masih sangat jarangnya penelitian dari para pakar yg menggunakan sirih merah sebagai objek penelitian. Tidak sama dengan khasiat serta manfaat daun sirih hijau telah banyak dijabarkan dgn rapi dan  diketahui secara umum . 
CARA MEMAKAI DAUN SIRIH UNTUK PENGOBATAN
Kedua jenis daun ini mempunyai manfaat yg nyaris sama. Pengolahan yg dibutuhkan utk keduanya pun sama pula. Tinggal lakukan teknik rebusan saja untuk digunakan sebagai obat dalam. 
Teknik rebusan yang dilakukan adl dengan memasukkan beberapa lembar daun sirih kedalam panci campur dengan beberapa gelas air , dan rebus sampai jumlah air susut. Sesudah itu, air rebusan yg telah susut itu diminum. 
Sedangkan untuk obat luar, teknik yg digunakan adl dgn membalurkan sirih ke bagian-bagian luar yg sakit. Baik dengan cara setelah daun dihaluskan dulu atau dgn cara daun hanya diletakkan saja. 
Pemaparan di atas tentu membuka pengetahuan baru bagi kita tentang obat herbal yg bagus untuk pengobatan alternatif murah. Jadi akan sangat penting membudidayakan daun sirih ini. Demikian atrikel tentang khasiat daun sirih hijau dan merah yang sangat menakjubkan. Semoga bermanfaat.
Read More