JAKARTA – Tidak
sedikit orang yang bertanya-tanya perbedaan cara mengemudi perempuan dan
pria. Seperti dilansir dari laman Psychcentral dan dikutip ulang oleh Queenrides, Rabu (6/4/2016), banyak faktor yang membedakan keduanya, mulai biologis, psikologis, sosial, hingga evolusi.
Lalu, siapa pengemudi yang lebih baik? Berikut ini penjelasannya.
Sebenarnya, siapa pengemudi yang lebih baik adalah bergantung perbedaan kriteria dan reflek masing-masing pengendara.
Menurut Tom Vanderbilt, penulis Traffic, beberapa penelitian menunjukkan bahwa laki-laki cenderung lebih baik dan kemampuan yang lebih teknis dalam berkendara. Dari penelitian tersebut ditemukan ketika pengemudi laki-laki dan perempuan dari berbagai tingkat pengalaman, dites di garasi parker tertutup, ternyata pengemudi laki-laki memarkir lebih cepat dan akurat.
Lebih spesifik, ini perbedaan di antara keduanya:
Pria Pengemudi
Selain kemampuan maupun kepercayaan diri yang dimiliki, faktanya laki-laki memang berkendara lebih agresif, mengambil lebih banyak risiko, lebih cepat, lebih banyak minum, dan lebih kuat berkendara jauh dibanding perempuan.
Meski begitu, laki-laki memiliki risiko kecelakaan sebesar 77 persen dibandingkan perempuan berdasarkan jarak berkendaranya.
Perempuan Pengemudi
Menurut statistik, perempuan dianggap sebagai “safer driver”, namun sayangnya juga sering dicap sebagai "driver buruk".
Penelitian dengan sebuah simulator di Australia menemukan perempuan yang diberi pandangan negatif mengenai perempuan pengendara, ternyata dua kali lipat berkemungkinan menabrak pejalan kaki di jalan daripada yang tidak.
Kemudian, apa yang bisa dipelajari dari perbedaan tersebut?
Daripada terus-terusan memberi nilai negatif pada perempuan, lebih baik pahami faktor pembedanya sehingga membuat semua pengendara mengemudi lebih aman.
Dari perbedaan tersebut, ditemukan fakta berikut:
1. Pengemudi yang paling agresif adalah laki-laki antara usia 17–35 tahun.
2. Berdasarkan faktor, perempuan pengemudi lebih mungkin sering mengalami kecelakaan akibat slip atau penyimpangan. Sementara laki-laki, karena pelanggaran yang disengaja, mengebut, tidak menggunakan seat belt, dan minum minuman beralkohol.
Salah satu peneliti mengungkapkan, jika hubungan antara gender dan pelanggaran mengemudi telah dihapus, maka urusan gender tidak lagi menjadi prediksi kecelakaan.
(ton)
sumber : http://news.okezone.com/read/2016/04/06/15/1355943/ini-perbedaan-cara-perempuan-dan-pria-saat-mengemudi
Lalu, siapa pengemudi yang lebih baik? Berikut ini penjelasannya.
Sebenarnya, siapa pengemudi yang lebih baik adalah bergantung perbedaan kriteria dan reflek masing-masing pengendara.
Menurut Tom Vanderbilt, penulis Traffic, beberapa penelitian menunjukkan bahwa laki-laki cenderung lebih baik dan kemampuan yang lebih teknis dalam berkendara. Dari penelitian tersebut ditemukan ketika pengemudi laki-laki dan perempuan dari berbagai tingkat pengalaman, dites di garasi parker tertutup, ternyata pengemudi laki-laki memarkir lebih cepat dan akurat.
Lebih spesifik, ini perbedaan di antara keduanya:
Pria Pengemudi
Selain kemampuan maupun kepercayaan diri yang dimiliki, faktanya laki-laki memang berkendara lebih agresif, mengambil lebih banyak risiko, lebih cepat, lebih banyak minum, dan lebih kuat berkendara jauh dibanding perempuan.
Meski begitu, laki-laki memiliki risiko kecelakaan sebesar 77 persen dibandingkan perempuan berdasarkan jarak berkendaranya.
Perempuan Pengemudi
Menurut statistik, perempuan dianggap sebagai “safer driver”, namun sayangnya juga sering dicap sebagai "driver buruk".
Penelitian dengan sebuah simulator di Australia menemukan perempuan yang diberi pandangan negatif mengenai perempuan pengendara, ternyata dua kali lipat berkemungkinan menabrak pejalan kaki di jalan daripada yang tidak.
Kemudian, apa yang bisa dipelajari dari perbedaan tersebut?
Daripada terus-terusan memberi nilai negatif pada perempuan, lebih baik pahami faktor pembedanya sehingga membuat semua pengendara mengemudi lebih aman.
Dari perbedaan tersebut, ditemukan fakta berikut:
1. Pengemudi yang paling agresif adalah laki-laki antara usia 17–35 tahun.
2. Berdasarkan faktor, perempuan pengemudi lebih mungkin sering mengalami kecelakaan akibat slip atau penyimpangan. Sementara laki-laki, karena pelanggaran yang disengaja, mengebut, tidak menggunakan seat belt, dan minum minuman beralkohol.
Salah satu peneliti mengungkapkan, jika hubungan antara gender dan pelanggaran mengemudi telah dihapus, maka urusan gender tidak lagi menjadi prediksi kecelakaan.
(ton)
sumber : http://news.okezone.com/read/2016/04/06/15/1355943/ini-perbedaan-cara-perempuan-dan-pria-saat-mengemudi