Muslim sesungguhnya adalah menyebarkan kedamaian tanpa kekerasan

The year was 1996, the place was Los Angeles. Mawlana Shaykh Nazim Al-Haqqani and Mawlana Shaykh Hisham Kabbani made peace between the CRIPs and BLOODS gangs in Los Angeles. These two gangs were at war with each for years. This is a small example of how real Muslims who follow in the footsteps of Prophet Muhammad (pbuh), spread peace in this world and not violence.



Rosululloh Saw. bersabda, “Muslim sejati adalah yang menjaga muslim lainnya dari (keburukan) lisan dan perbuatannya. Dan orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan segala larangan Alloh.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Ini adalah bagian dari akhlak Islam yang agung. Di mana keislaman seseorang tidak hanya dilihat dari ikrar syahadat dan sholatnya, melainkan juga dari bagaimana ia memelihara lisan dan perbuatannya agar tidak menzholimi orang lain. Seorang muslim dipertanyakan keislamannya jika ia masih mengganggu orang lain, masih merugikan dan menyakiti orang lain.
Sesungguhnya Islam jika hadir dalam hati seseorang maka akan tercermin dalam akhlaknya sehari-hari. Islam adalah kedamaian dan keselamatan, maka setiap muslim adalah orang yang memancarkan kedamaian dan keselamatan itu melalui akhlaknya. Sehingga seorang muslim yang sejati akan memiliki akhlak mulia; menjaga, memelihara lingkungan di sekitarnya dari kezholiman dirinya sendiri.
Maka dari itu, muslim yang sejati akan bertetangga dengan rukun, berteman dengan akrab, bermitra dengan penuh tanggungjawab dan rasa amanah. Tidak pernah terbersit dalam hatinya untuk menyakiti atau mengkhianati. Karena baginya berinteraksi dengan orang lain merupakan ladang amal ibadah kepada Alloh Swt.