Allah SWT telah menegaskan dalam firman-Nya bahwa manusia tercipta
dengan penuh keluh kesah. Keluh kesah yang dihadapi setiap individu juga
berbeda-beda satu sama lain.
Mungkin keluh kesahnya seorang pelajar sekolah ialah ketika ia harus mengerjakan PR yang harus dikumpulkan esok hari
Mungkin keluh kesahnya seorang mahasiswa ialah ketika ia dituntut untuk mempresentasikan makalahnya esok hari.
Mungkin keluh kesahnya seorang sarjana tatkala mencari pekerjaan, beban mental seorang sarjana namun tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang layak.
Mungkin keluh kesahnya seorang yang telah memiliki pekerjaan ialah ketika umur terus berlanjut namun tidak juga mendaptakan jodoh yang didambakan.
Mungkin keluh kesahnya seorang yang telah menikah ialah menantikan kelahiran buah hati, terlebih saat melihat tanggalan usia pernikahan lebih dari lima tahun namun belum juga dikaruniai momongan
Mungkin keluh kesahnya seorang yang telah memiliki anak ialah saat harus mendidik dan membesarkan anak yang membutuhkan biaya tak sedikit
Mungkin keluh kesahnya seorang yang sudah lanjut usia ialah disaat anggota tubuh dan daya ingat yang sudah tidak bekerja maksimal sehingga segalaaktifitas butuh bantuan orang lain
Demikianlah keadaan manusia saat hidup didunia yang selalu diliputi keluh kesah, namun ketahuilah bahwa keluh kesah didunia ada obat penawarnya, lain cerita jika keluh kesahnya di akhirat yang ada hanyalah keresahan yang terus bertambah keresahan. Salah satu obat penawar yang mampu menghilangkan keresahan ialah dengan berdzikr. Sebagaimana Allah SWT berfirman “Ingatlah hanya dengan berdzikir menyebut nama Allah SWT hati menjadi tentram” dzikr pun banyak ragam dan macamnya, karena esensi terpenting dari dzikr ialahmengingat Allah SWT.
Di sela-sela rihlah dakwah Guru Mulia AlHabib Umar bin Hafidz ke Indonesia pada tahun ini, beliau berpesan kepada kita semua untuk memperbanyak dzikr. Salah satu dzikr yang dianjurkan oleh beliau ialah.
1. Membaca “La ilaha illallah” sebanyak 70 ribu kali untuk merubah nafsu ammaroh (Jahat) menjadi lawwamah (Penyesalan)
2. Membaca “Allah” sebanyak 60 ribu kali untuk merubah lawwamah menjadi muthmainnah (Tenang)
3. Membaca “Huwa” sebanyak 50 ribu kali untuk merubah muthmainnah menjadi mulhamah(Terilham)
4. Membaca “Ya Haqqu” sebanyak 40 ribu kali untuk merubah mulhamah menjadi Rodhiyah (Ridho)
5. Membaca “Ya Hayyu” sebanyak 30 ribu kali untuk merubah radhiyah menjadi Mardhiyyah (Diridhoi)
6. Membaca “Ya Qoyyum” sebanyak 20 ribu kali untuk merubah Mardhiyyah menjadi Kaamilah (Sempurna)
7. Membaca “Ya Qohhar” sebanyak 10 ribu kali untuk merubah Kaamilah menjadi maqamul fana (Ketiadaan hanya) bersama Allah
Di setiap tingkatan diselesaikan dalam tempo tiga hari.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan taufiq kepada kita semua untuk melaksanakan keta’atan.
#MajelisRasulullahSAW #AhlulKhidmah #AhlulBadr #AhlulIstiqomah #MultimediaMRPusat
http://www.majelisrasulullah.org/2015/11/obat-kejenuhan/
Mungkin keluh kesahnya seorang pelajar sekolah ialah ketika ia harus mengerjakan PR yang harus dikumpulkan esok hari
Mungkin keluh kesahnya seorang mahasiswa ialah ketika ia dituntut untuk mempresentasikan makalahnya esok hari.
Mungkin keluh kesahnya seorang sarjana tatkala mencari pekerjaan, beban mental seorang sarjana namun tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang layak.
Mungkin keluh kesahnya seorang yang telah memiliki pekerjaan ialah ketika umur terus berlanjut namun tidak juga mendaptakan jodoh yang didambakan.
Mungkin keluh kesahnya seorang yang telah menikah ialah menantikan kelahiran buah hati, terlebih saat melihat tanggalan usia pernikahan lebih dari lima tahun namun belum juga dikaruniai momongan
Mungkin keluh kesahnya seorang yang telah memiliki anak ialah saat harus mendidik dan membesarkan anak yang membutuhkan biaya tak sedikit
Mungkin keluh kesahnya seorang yang sudah lanjut usia ialah disaat anggota tubuh dan daya ingat yang sudah tidak bekerja maksimal sehingga segalaaktifitas butuh bantuan orang lain
Demikianlah keadaan manusia saat hidup didunia yang selalu diliputi keluh kesah, namun ketahuilah bahwa keluh kesah didunia ada obat penawarnya, lain cerita jika keluh kesahnya di akhirat yang ada hanyalah keresahan yang terus bertambah keresahan. Salah satu obat penawar yang mampu menghilangkan keresahan ialah dengan berdzikr. Sebagaimana Allah SWT berfirman “Ingatlah hanya dengan berdzikir menyebut nama Allah SWT hati menjadi tentram” dzikr pun banyak ragam dan macamnya, karena esensi terpenting dari dzikr ialahmengingat Allah SWT.
Di sela-sela rihlah dakwah Guru Mulia AlHabib Umar bin Hafidz ke Indonesia pada tahun ini, beliau berpesan kepada kita semua untuk memperbanyak dzikr. Salah satu dzikr yang dianjurkan oleh beliau ialah.
1. Membaca “La ilaha illallah” sebanyak 70 ribu kali untuk merubah nafsu ammaroh (Jahat) menjadi lawwamah (Penyesalan)
2. Membaca “Allah” sebanyak 60 ribu kali untuk merubah lawwamah menjadi muthmainnah (Tenang)
3. Membaca “Huwa” sebanyak 50 ribu kali untuk merubah muthmainnah menjadi mulhamah(Terilham)
4. Membaca “Ya Haqqu” sebanyak 40 ribu kali untuk merubah mulhamah menjadi Rodhiyah (Ridho)
5. Membaca “Ya Hayyu” sebanyak 30 ribu kali untuk merubah radhiyah menjadi Mardhiyyah (Diridhoi)
6. Membaca “Ya Qoyyum” sebanyak 20 ribu kali untuk merubah Mardhiyyah menjadi Kaamilah (Sempurna)
7. Membaca “Ya Qohhar” sebanyak 10 ribu kali untuk merubah Kaamilah menjadi maqamul fana (Ketiadaan hanya) bersama Allah
Di setiap tingkatan diselesaikan dalam tempo tiga hari.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan taufiq kepada kita semua untuk melaksanakan keta’atan.
#MajelisRasulullahSAW #AhlulKhidmah #AhlulBadr #AhlulIstiqomah #MultimediaMRPusat
http://www.majelisrasulullah.org/2015/11/obat-kejenuhan/