Minum air putih kerap disepelekan. Padahal tubuh yang kekurangan cairan mengakibatkan kekentalan air kemih meningkat. Tak hanya itu, jika tidak segera ditangani, dapat memicu resiko terjadinya pembentukan Kristal dalam saluran kemih dan mengakibatkan penyakit batu ginjal.
Dalam istilah kedokteran, batu ginjal disebut nephrolithiasis atau renal calculi.
Penyakit batu ginjal adalah suatu keadaan dimana satu atau lebih batu
di dalam pelvis ginjal atau saluran ureter. Pembentukan batu ginjal
dapat terjadi di bagian mana saja di saluran kencing, tetapi biasanya
terbentuk pada dua bagian terbanyak, yaitu di pasu ginjal (renal pelvis) dan calyx renalis. Batu dapat terbentuk dari kalsium, fosfat atau kombinasi asam urat yang biasanya larut di dalam urine.
Batu ginjal bervariasi ukurannya, dapat
bersifat tunggal atau ganda. Batu-batu tinggal dalam pasu ginjal atau
dapat masuk ke dalam ureter dan dapat merusak jaringan ginjal. Batu yang
besar akan merusak jaringan dengan tekanan atau mengakibatkan
obstruksi, sehingga terjadi aliran kembali cairan.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam konselon
Ginjal Hipertensi RS PMI Bogor dr. Ardaya mengatakan, kurang minum
beresiko penyakit batu ginjal. “Apalagi jika sudah menyumbat saluran
kemih atau batunya ada di saluran kemih. Itu bisa menimbulkan kolik,”
ujarnya.
Idealnya, imbuh Ardaya, dalam sehari
minimal harus mengkonsumsi air putih sebanyak 2 hingga 2,5liter. Jika
saluran kemih sudah rusak, maka ginjal akan membengkak karena tidak bisa
menyalurkan air kemih. “Jika terjadi secara terus menerus, maka bisa
menyebabkan kerusakan pada ginjal,”ujarnya
Kendati demikian, untuk mengeluarkan batu
tersebut tak selamanya harus dioperasi. Sebab, sudah ada teknologi mesin
penghancur melalui gelombang pendek, ESWL (Extra Coorporal Shortwave Lithotrepsi).
Batu ginjal, imbuh Ardaya, dijumpai pada 1 dari 1000 orang. Biasanya
lebih banyak dijumpai pada pria (berumur 30-50tahun). Juga banyak
dijumpai di daerah tertentu. Walaupun secara pasti tidak diketahui
penyebab batu ginjal, kemungkinannya adalah bila urine menjadi terlalu
pekat dan zat-zat yang ada di dalam urine membentuk Kristal batu.
Penyebab lain adalah infeksi, adanya
obstruksi, kelebihan sekresi hormone paratiroid, asidosis pada tubulus
ginjal, peningkatan kadar asam urat (biasanya bersamaan dengan radang
persendian), kerusakan metabolism dari beberapa jenis bahan di dalam
tubuh, terlalu banyak mempergunakan vitamin D atau terlalu banyak
memakan kalsium.
Gejala klinik penyakit ginjal adalah
perubahan pada jumlah dan frekuensi air kemih. Normalnya, air kemih
mengeluarkan 4-6 kali sehari. Selain itu umumnya penderita yang mulai
terjangkit biasanya sering sekali buang air kemih di malam hari atau
bahkan sulit buang air kemih. Termasuk urine mulai berbuih dan berwarna
pekat. Jika sudah mulai terdapat tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera
melakukan general check up. Hal ini dilakukan untuk bisa melakukan
diagnose sejak dini.
sumber: http://www.rspmibogor.or.id/artikel/read/kurang-minum-rawan-batu-ginjal/