Sudahkah Anda Memperhatikan Motivasi dalam Keluarga?Mengapa
motivasi dalam keluarga sangat penting? Keluarga adalah tempat tinggal
landas kita. Jika tinggal landas kita baik, maka kita pun bisa terbang
dengan baik. Artinya jika kita berangkat dari rumah diiringi dengan
dorongan semangat, tentu akan membuat kerja kita menjadi lebih
bersemangat pula.Sebaliknya jika kondisi keluarga kita kurang kondusif,
hal ini bisa terbawa ke tempat kerja kita sehingga bisa saja kita
bekerja dengan motivasi yang kurang. Jika Anda kurang Motivasi dalam
Keluarga, bisa jadi anak Anda hancur bukan dari pengaruh luar, tetapi
dari dalam keluarga sendiri.Bisa jadi suami bekerja dengan motivasi yang
salah, jika motivasi dalam keluarga salah. Bisa jadi suami bekerja
tanpa semangat jika Motivasi dalam Keluarga dalam lemah.Oleh karena itu
jangan sepelekan masalah motivasi dalam keluarga. Bukan saja kita yang
memerlukan dukungan motivasi tetapi pasangan kita dan juga anak kita
memerlukan dukungan motivasi agar mereka bisa berprestasi juga. Dalam
keluarga kita perlu saling memberikan motivasi satu sama lain.Sayang
sekali, dari pengamatan saya, malah banyak yang sebaliknya. Bukan saling
memberikan motivasi tetapi justru saling meruntuhkan.Motivasi bisa
muncul saat kondisi emosi kita sedang baik. Kondisi emosi sangat
dipengaruhi oleh cara kita berkomunikasi. Oleh karena itu kita perlu
memahami cara komunikasi yang baik agar terjadi saling menumbuhkan
motivasi diantara keluarga.3 Strategi Motivasi dalam Keluarga Yang Bisa
Anda LakukanYang pertama, usahakan komunikasi kita membawa kepada
kegembiraan. Bisa dilakukan sambil terseyum, sambil bercanda, dan
cara-cara lain yang menyenangkan. Kita juga perlu melihat saat yang
tepat untuk membicarakan sesuatu masalah yang berat, jangan asal
ngomong.Yang keduaialah pilihan kata yang baik. Jangan menggeneralisir
sesuatu, apa lagi kekurangan. Sebagai contoh saat anak kita mendapat
nilai jelek untuk matematika, jangan mengatakan anak kita bodoh, karena
bisa saja dia kurang mampu dalam matematika tetapi bagus untuk hal yang
lainnya. Begitu juga satu kesalahan jangan terlalu dihubung-hubungkan
dengan masalah yang lain.Yang ketigaialah berikan arahan dan dukungan.
Hindari kesan melarang, terutama kepada anak-anak. Larangan bisa
mengurangi motivasi seseorang, maka kita harus pandai meramu cara
berkomunikasi agar tidak terkesan melarang sesuatu yang kita tidak
setujui, yaitu dengan mengarahkan.Sementara dukungan akan memberikan
tambahan motivasi bagi seseorang, oleh karena itu, jika kebutulan setuju
dengan apa yang dilakukan oleh salah satu keluarga kita, maka
berikanlah dukungan.Kesalahan Yang Perlu DihindariMemvonis Hal
BurukSeringkali orang tua yang bermaksud menasihati anaknya, malah
mendemotivasi. Sebagai contoh, saat anak mengemukakan cita-citanya,
misalnya ingin menjadi seorang guru. Kita langsung bicara:“Kamu itu
tidak sabaran, tidak cocok menjadi guru!”Apa kira-kira yang dirasakan
oleh anak kita? Semangat dia bisa menjadi drop, dia bisa kehilangan
motivasi, bukan saja untuk menjadi guru, tetapi untuk menjadi yang
lainnya. Mengapa? Karena motivasinya untuk berprestasi sudah
hilang.Cobalah dialog lebih dalam sebelum Anda memberi vonis, tanyakan
mengapa ingin menjadi guru? Apakah dia merasa cocok mejadi guru? Dan
berbagai pertanyaan lainnya yang menggali sehingga kita bisa
mempertimbangkan.Bisa saja kita yang salah, sebenarnya anak kita sangat
cocok mejadi guru, hanya saja kita yang kurang memahami anak kita. Jika
memang dia tidak cocok menjadi guru, atau cita-citanya ke arah yang
tidak baik, cobalah bicara dengan jalan yang mengarahkan sehingga
seolah-olah keputusan yang diambil adalah pendapat dia sendiri.Terlalu
Mempermasalahkan Hal KecilAnak-anak atau pasangan adalah manusia yang
penuh dengan kekuaran sebagaimana diri kita. Pasti akan banyak
kekurangan dan kesalahan dari apa yang mereka lakukan.Maksud hati ingin
memperbaiki, namun jika over dosis, akan sebaliknya. Misalnya kita
selalu mengomeli kesalaha-kesalahan anak atau pasangan. Apa yang tanpa
kita sadari ditanamkan ke dalam pikiran mereka adalah “saya selalu
salah”.Ini akan menurunkan motivasi mereka juga menurunkan kepercayaan
diri Anda. Kita ingin keluarga kita sukses, tetapi kita sendiri yang
malah merusak mental mereka.Memperbaiki Motivasi Dalam KeluargaLalu,
bagaimana jika kita terlanjut melakukan praktek-praktek yang salah
sebelumnya. Motivasi dalam keluarga sudah kurang baik. Masihkah bisa
diperbaiki?Tidak ada kata terlambat. Itu jauh lebih baik dibandingkan
kita tidak menyadarinya sama sekali. Kesadaran adalah awal dari
perbaiki..Langkah pertama, perbaiki komunikasi seperti dijelaskan
diatas.Langkah kedua, ganti kata-kata yang lebih menguatkan kepada
anggota keluarga kita ketimbang kata-kata yang malahmeruntuhkan.Memang
sulit, karena kebanyakan orang lebih pandai mendemotivasi ketimbang
memotivasi.Langkah ketiga, kembangkan sikap memaklumi akan kekurangan
dan kesalahan anggota keluarga kita.Langkah keempat, lakukan perbaikan
secara bertahap dan strategis. Kata-kata yang bernada ngomel, marah, dan
terus menyalahkan sering kali datang karena kita ingin segera
mengubah.Pikirkan langkah strategis untuk memperbaiki kekurangan
keluarga kita, bukan dengan memarahai terus dan mengomelinya terus yang
sebenarnya sudah terbukti tidak efektif bahkan merusak.ini bisa
memberikan inovasi bagi orang tua bagaimana menumbuhkan motivasi kepada
anaknya:Seorang bocah mungil sedang asyik bermain-main tanah. Sementara
sang ibu sedang menyiapkan jamuan makanyang diadakan sang ayah. Belum
lagi datang para tamu menyantap makanan, tiba-tiba kedua tangan bocah
yang mungil itu menggenggam debu. Ia masuk ke dalam rumah dan menaburkan
debu itu diatas makanan yang tersaji.Tatkala sang ibu masuk dan
melihatnya, sontak beliau marah dan berkata: “idzhab ja’alakallahu
imaamanlilharamain,” yang artinya “Pergi kamu…! Biar kamu jadi imam di
Haramain…!”Dan SubhanAllah, kini anak itu telah dewasa dan telah menjadi
imam di masjidil Haram…!! Tahukah kalian, siapa anak kecil yang di
doakan ibunyasaat marah itu…?? Beliau adalah SyeikhAbdurrahman
as-Sudais, Imam Masjidil Haram yang nada tartilnya menjadi favorit
kebanyakan kaum muslimin di seluruh dunia.Nah, yuk kita
perhatikanmotivasi dalam keluarga, jadilah anggota keluarga yang
menumbuhkan semangat dan motivasi bukan malah merusaknya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)