MSH.26 MAY 2011.PREPOST.BAH
Siapakah yang Dikatakan Bangkut?
Mawlana Syekh Hisyam Kabbani
26 Mei 2011 Lefke, Siprus
Shuhbah sebelum Khatm
As-salaam `alaykum wa rahmatullahi wa barakaatuh. Saya pikir sudah terlambat untuk memulai shuhbat, jadi kita akan langsung mulai dengan dzikrullah, kareana shuhbat akan memerlukan waktu yang lama, jadi mungkin setelah tujuh tahun lagi? Allah Maha Mengetahui.
Allah (swt) menurunkan sebuah hadis kepada Nabi-Nya (s) yang akan saya sebutkan, dan akan langsung dimulai.
Nabi (s) bertanya pada Sahabat (r), man al-muflis, “Siapakah orang yang bangkrut?” Mereka berkata, “Sudah jelas, orang yang bangkrut adalah orang yang tidak mempunyai uang atau harta kekayaan.” Nabi (s) memandang mereka dan bersabda, laysa man laa `amal lahu, " yaitu orang yang tidak mempunyai amal. Para Sahabat (r) terkejut, karena Nabi (s) duduk dengan mereka, (artinya hadis itu langsung tertuju pada mereka). Dan mereka berkata, wa in saama wa in shalla, "Walaupun orang itu melakukan salat dan puasa?" Dan Nabi (s) bersabda, "Bahkan jika ia salat dan berpuasa."
Apa yang kita bawa pulang dari hal ini? Segala sesuatu yang kita dengar, kita harus membawanya ke rumah dan memikirkannya, malam ini. Itu berarti seseorang melakukan salat dan puasa, namun tetap saja ia tidak mempunyai amal! Itu adalah hal besar. Apa yang dimaksud oleh Nabi (s) adalah, mengapa orang itu kehilangan amalnya? (Ia kehilangan amal itu) karena terlalu banyak melakukan ghibah, gosip di antara umat. Banyak sekali orang yang bicara saling menentang satu sama lain, dan mereka tidak saling menyukai; mereka bicara tentang seseorang, tetapi apa yang mereka katakan adalah tidak benar. Ketika rumor itu menyebar, setiap orang yang berada di tempat yang jauh mulai percaya dan kemudian turut menyebarkannya lebih jauh, kemudian Setan mengambil mereka seperti angin dan itu menjadi kenyataan.
Orang (yang bangkrut) itu terlibat dalam menyebarkan tuduhan palsu yang merugikan saudara Muslimnya, jadi ia kehilangan amalnya. Semoga Allah (swt) mendukung kita dan melindungi kita dan memberi kita waktu yang berharga bersama Mawlana Syekh Muhammad Nazim al-Haqqani, dan semoga Allah memberinya usia yang panjang dan memberi kita usia yang panjang!
[Khatm]
Minggu depan, Kamis adalah 1 Rajab, dan malam itu akan menjadi Laylat al-Raghaa’ib dan insyaa-Allah Mawlana mungkin akan menghadirkan rambut Nabi (s). Tetapi yang paling penting, kadang-kadang kita dibolehkan untuk mengatakan sesuatu dan kadang-kadang kita tidak boleh mengatakan sesuatu, tetapi seluruh bagian dari sana ke sana (dalam maqam Mawlana Syekh) adalah bagaikan pusara Nabi (s), dari sisi ini ke sini, dan kita telah diberi kehormatan untuk melakukan ziarah kepada Nabi (s)! Itu terjadi dan sungguh terjadi, dan kadang-kadang itu terjadi, dan kita mempunyai izin untuk mengatakannya, dan kadang-kadang kita tidak mempunyai izin. Siapa pun yang berada di dalam majelis ini, pada malam ini melihat Nabi (s), dan itu artinya ia memasuki guanya dan memasuki lengannya, dan itu artinya ia berada di bawah syafaatnya!
Wa min Allahi 't-tawfiiq, bi hurmati 'l-habiib, bi hurmati 'l-Fatihah.
Dipublikasikan oleh Google Drive–Laporkan Penyalahgunaan –Dimutakhirkan secara otomatis setiap 5 menit
Siapakah yang Dikatakan Bangkut?
Mawlana Syekh Hisyam Kabbani
26 Mei 2011 Lefke, Siprus
Shuhbah sebelum Khatm
As-salaam `alaykum wa rahmatullahi wa barakaatuh. Saya pikir sudah terlambat untuk memulai shuhbat, jadi kita akan langsung mulai dengan dzikrullah, kareana shuhbat akan memerlukan waktu yang lama, jadi mungkin setelah tujuh tahun lagi? Allah Maha Mengetahui.
Allah (swt) menurunkan sebuah hadis kepada Nabi-Nya (s) yang akan saya sebutkan, dan akan langsung dimulai.
Nabi (s) bertanya pada Sahabat (r), man al-muflis, “Siapakah orang yang bangkrut?” Mereka berkata, “Sudah jelas, orang yang bangkrut adalah orang yang tidak mempunyai uang atau harta kekayaan.” Nabi (s) memandang mereka dan bersabda, laysa man laa `amal lahu, " yaitu orang yang tidak mempunyai amal. Para Sahabat (r) terkejut, karena Nabi (s) duduk dengan mereka, (artinya hadis itu langsung tertuju pada mereka). Dan mereka berkata, wa in saama wa in shalla, "Walaupun orang itu melakukan salat dan puasa?" Dan Nabi (s) bersabda, "Bahkan jika ia salat dan berpuasa."
Apa yang kita bawa pulang dari hal ini? Segala sesuatu yang kita dengar, kita harus membawanya ke rumah dan memikirkannya, malam ini. Itu berarti seseorang melakukan salat dan puasa, namun tetap saja ia tidak mempunyai amal! Itu adalah hal besar. Apa yang dimaksud oleh Nabi (s) adalah, mengapa orang itu kehilangan amalnya? (Ia kehilangan amal itu) karena terlalu banyak melakukan ghibah, gosip di antara umat. Banyak sekali orang yang bicara saling menentang satu sama lain, dan mereka tidak saling menyukai; mereka bicara tentang seseorang, tetapi apa yang mereka katakan adalah tidak benar. Ketika rumor itu menyebar, setiap orang yang berada di tempat yang jauh mulai percaya dan kemudian turut menyebarkannya lebih jauh, kemudian Setan mengambil mereka seperti angin dan itu menjadi kenyataan.
Orang (yang bangkrut) itu terlibat dalam menyebarkan tuduhan palsu yang merugikan saudara Muslimnya, jadi ia kehilangan amalnya. Semoga Allah (swt) mendukung kita dan melindungi kita dan memberi kita waktu yang berharga bersama Mawlana Syekh Muhammad Nazim al-Haqqani, dan semoga Allah memberinya usia yang panjang dan memberi kita usia yang panjang!
[Khatm]
Minggu depan, Kamis adalah 1 Rajab, dan malam itu akan menjadi Laylat al-Raghaa’ib dan insyaa-Allah Mawlana mungkin akan menghadirkan rambut Nabi (s). Tetapi yang paling penting, kadang-kadang kita dibolehkan untuk mengatakan sesuatu dan kadang-kadang kita tidak boleh mengatakan sesuatu, tetapi seluruh bagian dari sana ke sana (dalam maqam Mawlana Syekh) adalah bagaikan pusara Nabi (s), dari sisi ini ke sini, dan kita telah diberi kehormatan untuk melakukan ziarah kepada Nabi (s)! Itu terjadi dan sungguh terjadi, dan kadang-kadang itu terjadi, dan kita mempunyai izin untuk mengatakannya, dan kadang-kadang kita tidak mempunyai izin. Siapa pun yang berada di dalam majelis ini, pada malam ini melihat Nabi (s), dan itu artinya ia memasuki guanya dan memasuki lengannya, dan itu artinya ia berada di bawah syafaatnya!
Wa min Allahi 't-tawfiiq, bi hurmati 'l-habiib, bi hurmati 'l-Fatihah.
Dipublikasikan oleh Google Drive–Laporkan Penyalahgunaan –Dimutakhirkan secara otomatis setiap 5 menit